Arief memastikan, saat ini, pemerintah sudah menyiapkan lahan dengan luas sekitar 300 hektar di Desa Atap.
Lahan tersebut berada jauh dari sungai dan di lokasi tinggi, sehingga warga tidak akan lagi kebanjiran.
"Rencana ini akan dibicarakan Bupati bersama Gubernur pada 3 Juni 2022. Mereka akan merumuskan solusi untuk banjir rutin tahunan di wilayah pedalaman yang merupakan perbatasan RI–Malaysia. Kita juga melakukan pendataan yang valid, hasilnya akan dibawa ke pusat. Dan semoga bisa segera ada solusi," harapnya.
Baca juga: Banjir di Wondama, Warga 2 Kecamatan Mengungsi
Banjir melanda dua kecamatan di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, masing-masing Kecamatan Sembakung dan Kecamatan Sembakung Atulai sejak 20 Mei 2022.
BPBD Nunukan mencatat, di Kecamatan Sembakung, terdapat 7 desa yang terendam banjir, dengan 314 rumah, 360 KK dan 1.200 jiwa.
Sementara di Kecamatan Sembakung Atulai, tercatat ada 10 desa terendam. Ada 317 rumah, 326 KK dan 1.212 jiwa yang terdampak.
Banjir kali ini merupakan kejadian ketiga kalinya setelah Januari dan Maret lalu. Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi serta faktor kiriman dari sungai yang berhulu di Malaysia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.