Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Penambang Ilegal Tewas Tertimbun di Kawasan Gunung Botak

Kompas.com - 29/05/2022, 21:31 WIB
Rahmat Rahman Patty,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Seorang penambang ilegal ditemukan tewas di kawasan Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku, Minggu (29/5/2022).

Korban bernama Tedi Nacikit (35), warga Leksula, Kabupaten Buru Selatan ini tewas setelah tertimbun longsor saat sedang mencari emas bersama sejumlah rekannya di kawasan tersebut.

"Kejadian longsoran yang menyebabkan korban tewas terjadi pada pukul 04.00 WIT dini hari," kata Kasubbag Humas Polres Pulau Buru Aipda Djamaludin kepada Kompas.com, Minggu malam.

Baca juga: Perkosa Siswi SD, Seorang Petani di Buru Selatan Ditangkap Polisi

Djamaludin menjelaskan, sebelum ditemukan tewas tertimbun, korban bersama sejumlah rekannya melakukan aktivitas penggalian di bawah tebing yang sudah retak.

Penggalian untuk mencari material emas dilakukan di lokasi itu sejak Sabtu malam (28/5/2022) sekira pukul 21.00 WIT.

"Para penambang ini membuat lubang sekitar 3 meter untuk mengambil material emas, dan sekitar pukul 23.00 WIT terjadi longsor pertama sehingga mereka berlarian untuk menghindari longsor tersebut," kata Djamaludin.

Baca juga: Mantan Bupati Buru Jadi Tersangka, Polisi: Murni Penegakkan Hukum, Tidak Ada Unsur Politik

Dia mengungkapkan setelah kejadian itu, korban bersama rekan-rekannya yang merasa kondisi telah aman kembali ke lokasi yang sama untuk melanjutkan aktivitas penggalian dan pencarian material emas.

Namun tak disangka sekira pukul 04.00 WIT dini hari longsor kedua kembali terjadi.

Saat itu korban berada di dalam lubang dengan kedalaman tiga meter.

"Saat terjadi longsor para penambang lain berlarian untuk menyelamatkan diri semntara saudara Tedi tertimbun di dalam lubang yang digalinya," ujarnya.

Beberapa saat setelah kejadian itu, rekan-rekan korban langsung berusaha menggali material longsoran untuk menolong korban.

Sayangnya, usaha mereka untuk menyelamatkan korban sia-sia.

Setelah kurang lebih satu jam melakukan penggalian, mereka mendapati korban sudah tidak bernyawa lagi.

"Sehingga para penambang tersebut membawa turun jenazah Tedi ke jalur C untuk dibawa pulang ke keluarganya di Buru Selatan," katanya.

Terkait dengan masih adanya aktivitas ilegal di kawasan Gunung Botak, Djamaludin mengaku selama ini aparat terus melakukan penertiban penambang ilegal di kawasan Gunung Botak.

Bahkan dalam beberapa hari terakhir aparat telah memusnahkan peralatan tambang dan tenda milik penambang ilegal serta memaksa mereka keluar dari kawasan itu.

Menurutnya masih ada aktivitas penebangan di kawasan itu lantaran para penambang ilegal melakukannya secara sembunyi-sembunyi dan jauh dari pos kepolisian yang ada di kawasan tersebut.

"Dapat kami jelaskan bahwa mengapa sampai masih ada penambang ilegal melakukan penambangan di Gunung Botak, karena mereka melakukan aktivitas secara sembunyi-sembunyi dan dilakukan di malam hari, dan aktivitas itu jauh dari pos pengamanan polisi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com