Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Tahun Politik, Pemuda Lintas Agama Lampung Waspadai Politisasi Agama

Kompas.com - 23/05/2022, 21:04 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Elemen pemuda lintas agama mewanti-wanti agar tiap kontestan politik tidak mempolitisasi agama.

Politisasi agama dianggap cenderung merusak keharmonisan dan memancing konflik.

Isu politisasi agama yang mulai meningkat menjelang tahun politik dengan Pemilu dan Pilkada 2024 ini menjadi benang merah dalam acara Halal Bihalal Lebaran 2022 di Gedung NU Pringsewu, Minggu (22/5/2022) malam.

Baca juga: Menilik Kesibukan Silaturahmi NU Menjelang Tahun Politik

Ketua Panitia Halal Bihalal Pemuda Lintas Agama, Fitri Amin Buchori mengatakan intoleransi cenderung meningkat ketika ada gelaran kontestasi politik.

"Acara ini juga untuk memberi pesan jelang hajat politik yang akan datang, Pemilu dan Pilkada 2024," kata Fitri dalam keterangan tertulis, Senin (23/5/2022).

Menurutnya, Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 menjadi contoh buruk bagaimana agama dimanfaatkan dalam politik.

Isu-isu agama kerap kali muncul dan kerap memancing konflik.

"Tidak menutup kemungkinan politisasi SARA akan terjadi lagi dalam hajat politik yang akan datang," kata Fitri.

Untuk itu, elemen pemuda di Kabupaten Pringsewu berpesan supaya tidak membawa SARA lagi ke dalam kontestasi politik.

"Mengingat dampaknya yang cukup besar bagi kehidupan harmonis masyarakat Indonesia yang heterogen," kata Fitri.

Kegiatan ini dihadiri ratusan pemuda lintas agama, masyarakat, komunitas, dan organisasi.

Diantaranya dari GP Ansor, Banser, Pemuda Katolik, Forum Pemuda Kristen, Perhimpunan Pemuda Hindu, Pemuda Budha, BPK Oi Pringsewu dan RamonesArt.

Serta berbagai komunitas, terdiri dari Berbagi Nasi, Vespa Bambu Seribu, Indonesia Escorting Ambulance, My Trip My Adventure, Komunitas IT, dan Komunitas Sepeda Tua Indonesia.

Kegiatan yang dikemas dengan semangat nasionalisme ini, juga untuk menguatkan rasa persaudaraan pemuda dari berbagai latar belakang berbeda.

Baca juga: Jelang Tahun Politik, KPK Bakal Undang Ketum Parpol Ikuti Program Politik Cerdas Berintegritas

Dalam acara itu, juga dilakukan deklarasi elemen pemuda, untuk berkomitmen menjunjung semangat toleransi demi kesatuan dan persatuan pemuda Indonesia.

Deklarasi dengan menancapkan bendera masing-masing organisasi dan komunitas di bawah tiang bendera merah putih.

Deklarasi diiringi lagu Iwan Fals dengan judul 'Di Bawah Tiang Bendera' dan 'Indonesia Pusaka' ciptaan Ismail Marzuki.

Fitri mengatakan dengan keberagaman latar belakang itu menjadi hal yang indah. Ketika direkatkan dengan semangat budaya/kearifan toleransi.

"Semua yang berbeda ini, kita satukan untuk menjadi satu kesatuan, mewujudkan Indonesia tetap dalam satu bingkai NKRI," kata Fitri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com