Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2022, 16:49 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, saat ini setidaknya ada tiga distraksi yang tengah melanda dunia, yakni pemanasan global, disrupsi digital, dan kondisi pascapandemi.

Untuk pemanasan global, Kang Emil melihat bahwa warga dunia menghasilkan terlalu banyak karbon dalam berbagai aktivitas. Langkah tepat harus dilakukan dan dimulai dari diri sendiri.

“Saat ini saya mempromosikan pengurangan karbon. Saya satu-satunya gubernur yang menggunakan mobil listrik karena saya harus kampanye. Saya harus walk the talk (berbuat sesuai perkataan),” ungkap gubernur yang disapa Kang Emil itu.

Dia mengatakan itu saat menjadi pembicara dalam acara “The Assisi and Roma Roundtable 2022” yang digelar Global Foundation, organisasi nirlaba yang fokus pada berbagai masalah global, di Assisi, Italia, Sabtu (21/5/2022).

Baca juga: Mempemudah Urusan Rakyat, Ridwan Kamil Luncurkan Jabar Quick Response hingga Saber Hoaks

Oleh karena itu, lanjut Kang Emil, dibutuhkan pemahaman global hingga akar rumput untuk menghadapi berbagai masalah pemanasan global.

Kang Emil mengatakan, aksi lain yang dilakukan adalah dukungan Jabar untuk menginisiasi pembangunan beragam infrastruktur ramah energi.

Dalam waktu dekat, Jabar bakal menjadi rumah bagi pembangkit listrik tenaga matahari, bayu, hingga panas bumi terbesar di Asia Tenggara.

"Kami memproduksi solar panel terbesar mengapung di atas air di Asia Tenggara. Kami membangun geotermal terbesar untuk mengganti bahan bakar fosil," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (23/5/2022).

Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan itu menjelaskan, pihaknya bersama sedikitnya 100 kepala daerah di Indonesia saat ini berkomitmen mewujudkan langkah transformasi ke energi terbarukan.

Untuk disrupsi digital, Kang Emil menjelaskan, digitalisasi membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan. Namun, digitalisasi juga menciptakan 120 juta pekerjaan baru.

Menurutnya, digitalisasi juga efektif untuk mendukung pemimpin mengambil keputusan untuk warga.

Baca juga: Kunjungan Kerja ke Eropa, Ridwan Kamil Bertemu Sejumlah Investor

“Lewat digitalisasi, kami membuat konsep rural digital untuk membuat digital ekonomi inklusif. Di Jabar, kami sudah memberi makan ikan dan ternak menggunakan telepon genggam. Kami telah ada di titik itu dalam transformasi digital,” ucapnya.

Distraksi berat lainnya adalah pascapandemi. Kang Emil mengatakan, Covid-19 telah menyebabkan kematian sedikitnya 14.000 orang di Jabar.

Namun, dia mengaku puas dengan upaya pengendalian penyebaran kasus yang tercatat kurang lebih 200 orang terpapar Covid-19 dari 50 juta warga Jabar.

“Bisa Anda bayangkan saya harus mengelola 50 juta orang. Saya harus meyakinkan jutaan orang untuk vaksinasi. Tetapi, ini juga berkah karena Tuhan memberi kesempatan saya menjadi pemimpin saat menghadapi krisis pandemi," ungkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com