Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2022, 13:13 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil mengaku memiliki tiga hobi yakni motoran, olah raga dan juga melukis.

Menurutnya, hobi motoran sudah ia lakukan sejak lama dan sempat vakum karena pandemi Covid-19.

"Tapi karena saya enggak bisa diem, akhirnya sejak Covid-19 saya olah raga. Kalo dulu seminggu dua kali, sekarang setiap hari. Pagi renang dan malam badminton," kata Ridwan Kamil dalam obrolan santai program "Ngegas soal Politik" (Gaspol) di Kompas.com, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Cerita di Balik Ridwan Kamil Biarkan Anies Baswedan Buat Gol Saat Adu Penalti di JIS

Ia mengatakan suka dengan motoran karena bisa berhenti setiap saat melakukan kunjungan di daerah.

"Kan ada beberapa wilayah yang enggak bisa diakses dengan mobil. Nah selain itu saat Covid-19, motor ini yang paling sosial distancing. Kalo mobil, sopir, ajudan saya semua positif. Nah motor kan di belakang, depan dan samping," kata dia.

Terkait hobinya melukis, Ridwan Kamil mengaku sudah melukis sekitar 340 lukisan sejak dua tahun terakhir atau selama pandemi.

"Apa saja saya lukis mulai abstrak, naturalis dan sebagainya. Bahkan total semuanya dilelang sekitar Rp 2 miliar," kata dia.

Baca juga: Ternyata Ridwan Kamil Pernah Kalahkan Ricky Subagja, Legenda Bulu Tangkis Peraih Medali Emas Olimpiade

Ia bercerita dulu takut melukis, namun setelah memulainya ia kaget saat banyak yang membeli lukisan karyanya.

"Musuhmu itu dirimu sendiri. Dirimu yang malas, enggak mau coba. Dulu saya takut melukis dan punya pikiran yang melukis ya pelukis beneran. Tapi setelah pintunya dibuka banyak yang membeli," ungkap dia.

"Tenyata siapa yang melukis, leebih penting dari kualits lukisannya," tambah dia.

Lukisan yang dibuat Emil kemudian berkembang menjadi pola baju, sajadah hingga pring.

"Lalu muncul dunia baru NFT. Setelah melukis, saya foto jadi digital dan harganya sama dengan barang aslinya," kata dia.

Baca juga: Saat Ridwan Kamil Cerita Followers Instagram-nya Lebih Banyak dari Penduduk Swedia...

Ridwan Kamli bercerita pernah bertemu dengan pelukis di jalanan yang menjual lukisan seharga Rp 500.000. Lalu setelah ia jual di NFT, laku Rp 5 juta.

"Saya bilang saya bantu yaa jualinnya. Saya foto cekrek, kemudian laku dari Rp 500.000 ke Rp 5 juta di NFT," ungkap dia.

Ia berandai-andai jika pelaku ekonomi kreaktif visual memahami cara tersebut. Untuk ia akan membuat akun untuk menjual karya visual seniman Jawa Barat.

"Sebagai pemimpin harus update ekonomi baru. Itulah kenapa saya selalu relevan dengan obrolan bersama warga. Membahas isu kekinian yang saya harus paham," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Besaran UMP 2024 untuk 8 Provinsi di Kepulauan Maluku dan Papua

Besaran UMP 2024 untuk 8 Provinsi di Kepulauan Maluku dan Papua

Regional
Baju Sangkarut, Rompi Khas Bagi Laki-laki Suku Dayak Ngaju

Baju Sangkarut, Rompi Khas Bagi Laki-laki Suku Dayak Ngaju

Regional
Sempat Bolak-balik, Berkas Perkara Cabul Anak Didik di Pontianak Hingga Hamil Akhirnya P21

Sempat Bolak-balik, Berkas Perkara Cabul Anak Didik di Pontianak Hingga Hamil Akhirnya P21

Regional
Detik-detik Karyawan Perusahaan Ditembak Rampok, Proyektil Bersarang di Tenggorokan Korban

Detik-detik Karyawan Perusahaan Ditembak Rampok, Proyektil Bersarang di Tenggorokan Korban

Regional
Rekonstruksi KDRT yang Tewaskan Ibu 2 Anak di Semarang Digelar, Ibu Korban Dapat Ancaman Pelaku

Rekonstruksi KDRT yang Tewaskan Ibu 2 Anak di Semarang Digelar, Ibu Korban Dapat Ancaman Pelaku

Regional
Ricky Ham Pagawak Divonis 13 Tahun Penjara, Pengacara Terdakwa Kaget

Ricky Ham Pagawak Divonis 13 Tahun Penjara, Pengacara Terdakwa Kaget

Regional
Bawaslu Sulsel Minta Peserta Pemilu Tertibkan APK di Titik Terlarang

Bawaslu Sulsel Minta Peserta Pemilu Tertibkan APK di Titik Terlarang

Regional
Mengenal Pokdarwis, Penggerak Sektor Pariwisata di Tingkat Desa

Mengenal Pokdarwis, Penggerak Sektor Pariwisata di Tingkat Desa

Regional
Sidji Studio, 'Game Developer' Asal Semarang yang Ciptakan Gim Unik dengan Jutaan Pengguna

Sidji Studio, "Game Developer" Asal Semarang yang Ciptakan Gim Unik dengan Jutaan Pengguna

Regional
Hendak Transaksi Sabu di SPBU, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Hendak Transaksi Sabu di SPBU, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Pulang Kerja, Wanita di Solo Tiba-tiba Disemprot Air Keras

Pulang Kerja, Wanita di Solo Tiba-tiba Disemprot Air Keras

Regional
Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Buton, Diduga Korban Penganiayaan

Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Buton, Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Tak Gunakan PP 51/2023, UMK Kota Semarang Naik 6 Persen, Jepara 7,8 Persen

Tak Gunakan PP 51/2023, UMK Kota Semarang Naik 6 Persen, Jepara 7,8 Persen

Regional
3 ASN Solo Ajukan Cuti di Luar Tanggungan Negara, Bantu Keluarga Kampanye Pemilu 2024

3 ASN Solo Ajukan Cuti di Luar Tanggungan Negara, Bantu Keluarga Kampanye Pemilu 2024

Regional
3 Senjata Tradisional Lampung, Salah Satunya Taji Ayam

3 Senjata Tradisional Lampung, Salah Satunya Taji Ayam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com