KENDARI, KOMPAS.com - Kasus pembusuran oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), secara membabi buta masih terjadi.
Kali ini korbannya merupakan seorang tukang ojek inisial FA (23). Teror pembusuran itu terjadi di Jalan Brigjen Yoenoes, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Selasa (17/5/2022) sekitar pukul 02.30 WITA dini hari.
Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi, mengatakan, kejadian ini berawal ketika korban bersama rekannya inisial AB (21) yang berboncengan hendak pulang ke kamar kos di lorong Pulau.
Baca juga: Teror Busur Panah di Gowa, Seorang Remaja Alami Kebutaan Usai Terkena di Bagian Mata
"Namun saat di jalan, tiba-tiba ada seorang pria orang tidak dikenal (OTK) dari atas mobil melepaskan mata busur ke arah korban sehingga mengenai dan tertancap di bawah ketiak sebelah kiri korban," ungkap Fitrayadi dihubungi, Selasa (17/5/2022).
Setelah pelaku melepaskan mata busur itu, kata Fitrayadi, rekan korban sempat melihat pelaku melewati lampu merah pasar baru lalu menuju arah Lepo-Lepo dengan menggunakan mobil berwarna silver mirip Avanza/Xenia model lama.
Korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk menjalani perawatan.
Sebelumnya, teror busur menimpa tiga orang korban pada Minggu (15/5/2022) dengan waktu berbeda.
Teror busur itu membuat resah dan takut warga kota Kendari, terutama pengemudi ojek online (Ojol) yang biasa beraktivitas pada malam hari.
Baca juga: Aktivis Kritik Penangkapan Remaja yang Pamer Busur dan Anak Panah di Medsos
Asman, salah satu pengemudi Ojol di kota Kendari mengaku was-was dan takut akan menjadi korban teror busur.
Sebab, pekerjaannya sebagai Ojol kerap beroperasi pada malam hari.
"Sudah pasti mi kita khawatir dan resah kalau ada kejadian seperti busur ini, termasuk keluarga juga pasti ikut takut. Apalagi kami ini biasa kerja sampai malam untuk biayai hidup keluarga di rumah," tuturnya.
Mengatasi kejahatan jalanan ini, petugas kepolisian dari Polresta Kendari intens melakukan patroli ke seluruh wilayah Kota Kendari, guna memberikan rasa aman kepada masyarakat setempat.
Kapolresta Kendari Kombes Pol M Eka Faturrahman, menyatakan pihaknya bekerjasama dengan Brimob dan Direktorat Samapta (Dit Samapta) Polda Sultra melakukan operasi khusus yang berkaitan dengan kasus kriminalitas tersebut.
Baca juga: Kronologi Polisi Amankan Remaja yang Pamer Busur dan Anak Panah di Medsos: Masyarakat Harap Tenang
Dan malam ini, pihaknya merazia semua kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas di sejumlah ruas jalan dalam kota Kendari, terutama yang membawa senjata tajam.
"Titik operasi akan dilakukan pada tempat-tempat yang rawan terjadi kasus pembusuran, termasuk di tempat-tempat yang ramai," kata Eka.
Dijelaskan Eka, aksi kejahatan yang dilakukan oleh OTK ini berbeda- beda modus operandi-nya.
Seperti pelaku yang sudah ditangkap di wilayah Puuwatu dan Abeli, lanjut Eka, modusnya juga berbeda dan anak busurnya juga berbeda.
"Kalau di Puuwatu modusnya pencurian dengan kekerasan, pelaku menakuti korban yang tengah mengendarai motor akan membusurnya. Korban takut lalu lari meninggalkan motornya yang masih hidup, akhirnya motornya dibawa kabur para pelaku," terangnya.
Baca juga: Remaja Pamer Busur dan Anak Panah di Medsos, Warganet Tandai Akun Resmi Polisi, Berujung Penangkapan
Untuk kasus di Kecamatan Abeli, kata Eka, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Selain itu, tambah Kapolresta Kendari, pihaknya juga sudah menangkap dua pelaku yang memiliki anak busur di kecamatan Baruga dan kecamatan Konda.
"Dua pelaku itu kami kenakan Undang-undang darurat. Barang bukti anak panah di Konda masih diproduksi manual, sedangkan untuk tersangka di Baruga sudah agak bagus modelnya mungkin dibuat di bengkel atau pandai besi, masih belum ada terkaitnya antara dua TKP ini," ujarnya.
Pihaknya juga, masih mendalami apakah kasus teror pembusuran ini murni kenakalan remaja, terorganisir atau by desain.
Kapolresta Kendari mengimbau kepada masyarakat kota Kendari agar tetap tenang dan jangan takut untuk beraktivitas, sebab pihaknya akan selalu memberikan rasa aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.