Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinode GPM Maluku Sesalkan Insiden di Lanud Pattimura Terjadi Saat Jam Kebaktian

Kompas.com - 15/05/2022, 20:51 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pendeta Elivas Tomix Maspaitella angkat bicara terkait kasus dugaan pengusiran yang dilakukan petugas TNI AU terhadap warga yang menggunakan sandal jepit saat akan memasuki kawasan Pangkalan Utama TNI Angkatan Udara (Lanud) Pattimura Ambon, Minggu (15/5/2022).

Elivas mengaku sangat menyayangkan kejadian itu karena insiden tersebut menimpa warga yang hendak pergi ke gerja untuk kebaktian.

“Yang kita sesali, kejadian itu terjadi di jam kebaktian, ya menjelang kebaktian. Umumnya di Gereja Protestan Maluku pada pagi tadi,” kata Elivas saat memberikan keterangan di Lanud Pattimuram Minggu (15/5/2022).

Baca juga: Puluhan Warga Diusir Anggota TNI AU karena Pakai Sendal Jepit ke Gereja, Ini Penjelasan Danlanud Pattimura

Dia mengungkapkan, kejadian yang terjadi tadi pagi karena kesalapahaman antara jemaat yang hendak ke gereja dan petugas jaga di lapangan terkait aturan internal yang berlaku di Lanud Pattimura.

“Kita berharap misinterpertasi ini tidak dilanjutkan. Masalahnya adalah kita berusaha terus untuk membingkai kehidupan bergama ini secara lebih baik di bangsa dan Negara kita ini,” ungkapnya.

Elivas mengaku terkait insiden itu ia telah menyampaikan ke Danlanud bahwa ke depan pihak gereja dan jemaat Kategorial dapat menaati aturan internal yang berlaku di Lanud Pattimura.

Begitu pun sebaliknya, pihak Lanud Pattimura dapat terus membangun koordinasi dan komunikasi yang baik dengan warga agar sehingga ke depan hubungan Lanud dengan jemaat dapat  lebih baik lagi.

“Tetapi saya sudah tegaskan juga kepada Danlanud bahwa serendah-rendahnya tingkat ekonomi masyarakat Maluku terutama warga GPM, kita tidak pernah datang ke kebaktian dengan sandal jepit di gereja,” ungkapnya.

Secara khusus ia juga meminta jemaat Kategorial agar terus membangun hubungan yang harmonis dengan pihak Lanud Pattimura.

“Saya berharap kepada warga jemaat GPM secara khusus warga jemaat Lanud Pattimura untuk terus membina kebersamaan satuan di dalam hidup dan terus berusaha mengikuti apa yang menjadi pelayanan gereja di satu sisi dan juga berusahlah menyelaraskan tanggung jawba kita bersama-sama dengan satuan ini,” pintanya.

Baca juga: Pasangan Lansia di Makassar Diusir Ibu Kos dan Telantar dalam Keadaan Sakit, Ini Penjelasan Dinas Sosial

Sebelumnya diberitakan, puluhan warga melakukan aksi protes ke beberapa anggota TNI AU yang berjaga di depan pos masuk kawasan Lanud Pattimura karena mereka tidak terima ada beberapa warga yang menggunakan sandal jepit dicegat saat akan ke gereja yang ada di kawasan itu.

Terkait insiden itu Komandan Lanud Pattimura Kolonel Pnb Andreas Dhewo membantah bahwa pihak Lanud Pattimura telah melarang warga untuk beribadah di gereja yang berlokasi di area Lanud Pattimura tersebut.

“Menanggapi kejadian tadi pagi tepatnay di pos pintu masuk Lanud Pattimura dengan anggota Sat POM AU, kami ingin menyampaikan yang pertama tidak ada pihak Lanud Pattimura melarang warga beribadah di gereja yang terdapat di dalam area Lanud Pattimura,” ungkapnya saat memberikan keterangan pers di Lanud Pattimura, Minggu sore.

Insiden yang terjadi di pos Lanud Pattimura itu pun viral di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com