Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdeteksi Tahun 1887, Ini Sejarah Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak di Indonesia

Kompas.com - 13/05/2022, 08:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak di Indonesia semakin meluas.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menetapkan dua kabupaten di Aceh dan empat kabupaten di Jawa Timur sebagai daerah wabah PMK.

Dua kabupaten di Aceh adalah Aceh Tamiang dan Aceh Timur. Sementara di Jawa Timur adalah wilayah Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Mojokerto.

Kasus ini kembali muncul setelah Indonesia dinyatakan bebas PMK lebih dari tiga dekade lalu.

Baca juga: Menyerang Hewan Ternak, Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku?

Kasus pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur pada 28 April 2022, dan telah mengalami peningkatan kasus rata-rata dua kali lipat setiap harinya.

PMK adalah penyakit yang sangat menular dan menyerang hewan berkuku belah.

Ternak berkuku belah yang peka terhadap PMK diantaranya adalah sapi, kerbau, domba, kambing dan babi.

Agen penyebab PMK adalah Virus Foot Mouth Disease (FMDV). Penyakit ini sangat ditakuti oleh semua negara di dunia karena menyebabkan dampak ekonomi yang tidak sedikit.

Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE/Office des Internationale Epizootis) memasukkan penyakit PMK ke dalam daftar penyakit yang harus dilaporkan.

Baca juga: 4 Sapi dan Kambing di Kota Semarang Terdeteksi Gejala PMK

Terdetekasi pertama tahun 1887

Karapan sapi di Jawa Timur tahun 1920KITLV Karapan sapi di Jawa Timur tahun 1920
PKM dilaporkan pertama kali terjadi di Indonesia pada tahun 1887 di Malang, Jawa Timur.

Penyebaran diduga berasal dari impor sapi Belanda.

Hal tersebut dijelaskan dalam jurnal Penyakit Mulut dan Kuku: Penyakit Hewan Eksotik yang Harus Diwaspadai Masuknya ke Indonesia yang ditulis RM Andul Adjid.

Setelah terdeteksi di Malang, PKM menyebar ke daerah lainnya ke arah timur hingga ke pantai Banyuwangi.

Setelah itu, laporan kejadian PMK berturut-turut dimulai di Jakarta pada tahun 1889. Di Aceh pada tahun 1892, Medan dan Kalimantan pada tahun 1906. Sementara di Sulawesi dan Medan pada tahun 1907.

Baca juga: Tidak Hanya Penyekatan, Polisi Lamongan Buka Posko Awasi Sapi Terjangkit PMK

Pada tahun 1907 tercatat 1.201 ternak di Jawa terserang PMK yakni di Jakarta, Cirebon, Priangan, Pasurian, Besuki, Banyumas, Kedu, Malang dan Madura.

Di saat bersamaan, kejadian PMK di luar Jawa terbatas hanya di Sumatera Timur dan Sulawesi.

Kala itu pemerintah melakukan crash program vaksinasi dimulai tahun 1974 untuk memberantas PMK dengan mengutamakan daerah sumber ternak yakni di Bali, Sulawesi Selatan dan jawa.

Dengan vaksin O1 BFS, memperlihatkan hasil yang memuaskan karena pada tahun 1980 tak ada lagi kasus PMK yang dilaporkan.

Pada tahun berikutnya, tahun 1981, Bali dan Sulawesi Selatan berhasil dibebaskan dari PMK. Dan Pulau Jawa direncanakan bebas pada tahun 1984.

Baca juga: 150 Sapi di Lombok Tengah Terjangkit PMK, Diisolasi dan Diobati

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Raih Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Raih Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com