Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa di Lampung Banyak Orang Jawa?

Kompas.com - 12/05/2022, 14:27 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Provinsi Lampung terletak di ujung selatan Pulau Sumatera.

Meskipun berada di pulau Sumatera, Lampung lebih banyak dihuni oleh suku Jawa ketimbang penduduk asli Lampung.

Salah satunya terlihat dari penggunaan bahasa Jawa dalam keseharian.

Dari data jumlah penduduk, penduduk dari suku Jawa menjadi penduduk mayoritas di Lampung.

Sebagai gambaran, dalam lib.ui.ac.id disebutkan pada tahun 2000 jumlah suku Jawa di Lampung sebanyak 61,8 persen dan penduduk Lampung sebanyak sekitar 11,9 persen dari seluruh total penduduk di Lampung. Sisanya merupakan penduduk dari suku lain yang datang ke Lampung.

Lalu, mengapa di Lampung, banyak orang Jawa?

Sejarah Orang Jawa di Lampung

Keberadaan orang Jawa di Lampung terkait dengan transmigrasi dari Jawa ke Lampung.

Transmigrasi pertama pada tahun 1905 pada masa Hindia Belanda yang disebut kolonisatie, program perpindahan penduduk versi Hindia Belanda pada abad XX. 

Saat itu, Lampung di datangi penduduk dari Bagelen, Karesidenan Kedu, sekarang kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Sebanyak 155 kepala keluarga (KK) di tempatkan di Gedong Tataan, sekarang ibu kota Kebupaten Pesawaran.

Transmigrasi zaman Hindia Belanda dilakukan atas latar belakang "politik balas budi" setelah Belanda mendapatkan keuntungan atas kerja paksa di bawah cultuurstelsel. 

Baca juga: Mengenal Tradisi Sekura, Pesta Topeng Rakyat pada Bulan Syawal di Lampung Barat

Baca juga: Transmigrasi: Pengertian, Sejarah, Tujuan, Jenis, Syarat, dan Dampak

Baca juga: Apa itu Migrasi, Imigrasi, Transmigrasi dan Emigrasi?

Transmigrasi juga untuk untuk menguraikan kemelaratan di pulau Jawa karena kerja paksa dan cultuurstelsel.

Daerah Tujuan Transmigrasi 

Transmigrasi berlanjut hingga tahun 1941. Tercatat sepanjang 1905-1941, beberapa daerah di Lampung menjadi tujuan transmigrasi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu:

  • Pada tahun 1921, Kota Agung menjadi daerah tujuan transmigrasi asal Jawa Tengah.
  • Pada tahun 1922, Gedong Tataan menjadi daerah tujuan transmigrasi asal Jawa Tengah.
  • Pada tahun 1923, Gedong Tataan menjadi daerah tujuan transmigrasi asal Jawa Tengah.
  • Pada tahun 1932-1941, Gedong Tataan dan Sukadana menjadi daerah tujuan transmigrasi asal Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah-daerah lain.

Setelah masa kemerdekaaan transmigrasi maupun migrasi penduduk dari Jawa ke Lampung terus berlanjut.

Bahasa Jawa di Lampung

Orang Jawa di Lampung berkomunikasi dengan bahasa Jawa, terutama saat mereka berkomunikasi dengan sesama orang Jawa.

Jika dengan orang Lampung, kebanyakan orang Jawa berbicara menggunakan bahasa Indonesia.

Dalam jurnal berjudul "Pemakaian Bahasa Jawa di Provinsi Lampung Berdasar Data Sensus Penduduk 2010" karya Suyanto dan Mujid FA menyebutkan Penggunaan bahasa Jawa di Lampung merupakan pengguanaan bahasa Jawa terbesar ke tiga setelah Jawa Tengah dan Jawa timur.

Migrasi penduduk dari Jawa ke sejumlah wilayah, salah satunya Lampung menyebabkan bahasa Jawa berkembang di daerah lain.

Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu etnik Jawa yang mendiami wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Madura.

Budaya Jawa di Lampung

Budaya Jawa masih dilakukan di daerah migrasi, tak terkecuali Lampung.

Budaya yang masih digunakan orang Jawa di Lampung, seperti ruwat laut, suronan (memperingati tahun baru Islam)

Sumber:
ditjenpkp2trans.kemendesa.go.id
core.ac.uk, lib.ui.ac.id, kebudayaan.kemdikbud.go.id

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com