Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transmigrasi: Pengertian, Sejarah, Tujuan, Jenis, Syarat, dan Dampak

Kompas.com - 21/03/2022, 16:16 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia telah melaksanakan program transmigrasi yang umumnya terkait dengan pemerataan persebaran penduduk dan pengembangan kawasan baru di daerah tujuan.

Pengembangan kawasan transmigrasi juga kembali dibahas karena terkait dengan target RPJMN tahun 2020-2024 yakni revitalisasi 52 kawasan transmigrasi.

Baca juga: Mendes PDTT: Kita Ingin Ada Satu Model Transmigrasi Sesuai Kebutuhan Zaman

Melansir laman resmi Kemenko PKM RI, revitalisasi ini bukan berarti membuka kawasan baru melainkan memenuhi kuota transmigran di kawasan yang terbangun, mendorong pemberdayaan masyarakat, pembangunan infrastruktur, serta konektivitas dengan kawasan strategis kabupaten.

Lalu bagaimana sebenarnya penjelasan kegiatan transmigrasi yang dilakukan oleh pemerintah?

Baca juga: Mendes PDTT: Pelaksanaan Kebijakan Revitalisasi Transmigrasi Butuh Kolaborasi Banyak Pihak

Pengertian Transmigrasi

Transmigrasi adalah pemindahan penduduk dari suatu daerah yang padat ke daerah lain yang kurang padat penduduknya yang ditetapkan dalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan negara.

Adapun masyarakat yang melakukan kegiatan transmigrasi biasa disebut dengan transmigran.

Baca juga: Transmigrasi Jadi Solusi Pembangunan di Luar Jawa, Gus Menteri: Sejarah Telah Membuktikan

Sejarah Transmigrasi

Dilansir dari buku Transmigrasi Masa Doloe, Kini, dan Harapan Kedepan terbitan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (2015), terungkap bahwa sejarah transmigrasi pertama di Indonesia dilakukan pada masa kolonial (1905-1941) berhasil membangun desa pertama yang diberi nama Bagelen.

Transmigrasi pertama di Indonesia dilakukan dengan pemindahan 155 kepala keluarga (KK) dari Kedu, Jawa Tengah ke Gedong Tataan, Lampung yang oleh pemerintah kolonial disebut kegiatan kolonisatie.

Tujuan migrasi penduduk pada masa kolonisasi hanya sebagai proses perpindahan penduduk miskin dari suatu pulau ke pulau lain dengan biaya pemerintah untuk kebutuhan hidup dan keperluan pengolahan lahan.

Hal ini kemudian dikenal dengan sebutan “politik balas budi” agar Belanda tidak dikritik dunia karena tidak memerhatikan kesejahteraan daerah jajahannya.

Di balik itu, pelaku kolonisatie yang disebut kolonis terkena sistem hutang yang diterapkan mulai tahun 1912 untuk membayar biaya hidup yang diberikan pemerintah kolonial dengan hasil pertanian, sehingga nasib rakyat menjadi semakin menyedihkan.

Sementara istilah transmigrasi pertama kali dikemukakan oleh Presiden RI pertama, Ir.Soekarno pada tahun 1927 dalam harian Soeloeh Indonesia.

Adapun Wakil Presiden Moh.Hatta juga menyebut bahwa transmigrasi penting untuk mendukung industrialisasi di luar Jawa.

Transmigrasi dengan sistem baru dan dilaksanakan berdasar undang-undang kemudian dilanjutkan pada periode Pelita (1969-1999) di bawah Departemen Transmigrasi dan Koperasi, serta di periode transformasi (2000-sekarang).

Tujuan Transmigrasi

Melansir laman resmi Kemenko PMK RI, program transmigrasi yang dilakukan memiliki tujuan antara lain untuk:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com