Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undang Jokowi Hadiri Peringatan Hari Lahir Pancasila, Bupati Ende: Pak Presiden Lihatlah Kelimutu Kami...

Kompas.com - 12/05/2022, 05:37 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Bupati Ende Djafar Achmad berharap Presiden Joko Widodo memenuhi undangan warganya untuk menghadiri apel peringatan Hari Lahir Pancasila dan parade kebangsaan pada 1 Juni 2022.

Hal itu diungkapkan Djafar saat berdialog bersama anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Kantor Bupati Ende, Nusa Tenggara Timur, Rabu (11/5/2022).

Menurut Djafar, selain memiliki nilai sejarah tentang Pancasila, Kabupaten Ende punya pesona alam yang indah.

"Kalau boleh Pak Presiden lihatlah Kelimutu kami, karena kami ingin promosi wisata kami. Kalau boleh Pak Jokowi foto di Danau Kelimutu," kata Djafar di Ende, Rabu.

Djafar menuturkan, Presiden Jokowi sempat berjanji mengunjungi danau tiga warna itu.

Baca juga: ASN di Ende Mulai Bekerja Hari Ini, Wabup: Belum Ada Surat soal WFH

Janji itu disampaikan Jokowi saat pertama kali mengunjungi NTT pada 2014. Djafar bahkan mendengar langsung rencana Presiden berkunjung ke Kelimutu.

"Waktu itu Gubernur NTT masih Pak Frans Lebu Raya. Saya sebagai wakil bupati. Presiden kemudian mengatakan ke gubernur, bahwa ia akan berkunjung ke Kelimutu," tuturnya.

Oleh karena itu, Djafar berharap kehadiran BPIB di Ende bisa memberikan sinyal positif saat kembali ke istana. Sebab, lanjut dia, satu-satunya danau tiga warna di dunia hanya ada di Ende.

"Jalan ke Kelimutu itu hanya satu jam saja. Karena itu bapak ibu yang ada saat ini bisa bantu kami. Barangkali bisa bisik ke Pak Jokowi," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com