PADANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Sumatera Barat (Sumbar) meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap hepatitis akut.
Hal ini seiring dengan ditemukannya satu kasus dugaan hepatitis misterius yang menyebabkan satu bayi berusia 2 bulan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Lila Yanwar mengatakan, salah satu cara meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tingkat keluarga.
"Penyebabnya belum diketahui ya. Virusnya seperti apa, bagaimana cara penularannya belum jelas. Nah, untuk antisipasinya kita wajib terapkan PHBS," ujar Lila Yanwar yang dihubungi Kompas.com, Selasa (10/5/2022).
Baca juga: Bayi 2 Bulan di Sumbar Meninggal Diduga Hepatitis Akut, Ini Kata IDAI dan Dinkes
Lila mengatakan, pola hidup bersih dan sehat juga dibarengi dengan selalu memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, berolahraga, dan mengkonsumsi makanan bergizi.
"Kita tidak tahu penularan hepatitis misterius ini apa melalui udara, makanan, atau lainnya. Jadi terapkanlah PHBS di rumah, dimana saja sehingga bisa terhindar dari berbagai penyakit," ujar Lila.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumbar, Finny Fitry Yani mengakui saat ini belum ada kepastian tentang penyakit akut misterius itu.
Finny menjelaskan, ahli-ahli kesehatan di dunia masih bingung soal penyebab hepatitis misterius ini.
"Virus apa penyebabnya dan bagaimana cara penularannya belum diketahui. Apakah melalui udara, makanan, atau lainnya itu yang belum jelas," kata Finny.
Namun yang jelas, sambung Finny, penyakit ini memiliki gejala demam, diare, mual, muntah, gangguan saluran cerna hingga tubuh menguning.
"Penyakitnya sangat akut dan tubuh dalam waktu cepat menguning sehingga risiko kematian menjadi tinggi," kata Finny.
Sebelumnya diberitakan, seorang bayi berumur dua bulan asal Kabupaten Solok, Sumatera Barat meninggal dunia diduga karena penyakit hepatitis misterius.
Bayi tersebut sempat dirujuk dari Puskesmas di Solok, RSUD sebelum dirawat di RS Hermina Padang dan akhirnya meninggal dunia pada 2 Mei 2022 lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.