MATARAM, KOMPAS.Com - Menyambut Lebaran Topat yang jatuh pada 8 Syawal atau hari ini, Senin (9/5/2022), masyarakat memadati makam Loang Baloq di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk berziarah.
Meski perayaan Lebaran Topat tahun ini ditiadakan oleh Pemerintah Kota Mataram, momen ziarah kubur ini dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi dan saling memaafkan agar berkah Lebaran semakin terasa.
Lebaran Topat sendiri adalah tradisi masyarakat Lombok yang dirayakan sepekan setelah hari raya Idul Fitri.
Baca juga: Menengok Lebaran Ketupat di Trenggalek, Diwarnai Pesta Kembang Api
"Ini adalah tradisi turun temurun warga Lombok yang sangat menghormati leluhur mereka, dan makam Loang Baloq adalah salah satu makan yang dikeramatkan," kata Sukri (45), juru kunci makam Loang Baloq, pada Minggu (8/5/2022).
Di dalam makam Loang Baloq yang kerap menjadi tujuan utama para peziarah ini, terdapat makam dua tokoh penyebar agama Islam di Pulau Lombok yang dikenal dengan nama Maulana Syech Gaus Abdul Razak.
Ia dikenal sebagai seorang ulama dari Arab yang datang ke Tanjung Karang atau Datuk Laut serta makam Kanak Yatim atau makam seorang anak yatim piatu di tengah tengah pohon bunut atau pohon beringin.
"Setahu saya, sejarah masuknya agama Islam ke Pulau Lombok dibawa bersamaan dengan datangnya Syech Gaus Abdul Razak dari negeri Arab menyeberang ke Pulau Lombok," kata Sukri.
Kedatangan Syech Gaus Abdul Razak pada abad 18 itu yang kemudian menjadi cikal bakal penanda masuknya Islam ke Pulau Lombok melewati Pantai Tanjung Karang Ampenan, Kota Mataram.
Baca juga: Khidmat Lebaran Idul Fitri dan Tradisi Ngurisan di Lombok
Selain ziarah kubur, makam Loang Baloq memiliki sebuah pohon bunut atau beringin tua, tempat para peziarah mengikat janji dan berbagai pengharapan atau nazar.
Mulai dari sukses dalam karir, kesehatan, mendapatkan jodoh, hingga harapan bisa naik haji.
Setelah harapan mereka terwujud, para peziarah akan melepaskan janji yang mereka ikatkan pada akar-akar beringin yang menjuntai.
Lalu Sukirman (43), seorang peziarah asal Lombok Tengah, mengaku sengaja pulang ke Lombok menghabiskan waktu Lebaran bersama keluarga barunya asal Malaysia.
Sukirman yang memiliki istri warga Malaysia, mengajak istri dan anak-anaknya mengunjungi makam Loang Baloq untuk mengikat janji di akar pohon bunut.
Baca juga: ASN Pemkot Solo yang Bolos pada Hari Pertama Kerja Pasca-libur Lebaran Akan Disanksi
"Mumpung orang tua saya masih hidup di kampung, dan istri saya warga Malaysia ingin berlebaran di Lombok. Saya mengajaknya ke sini, ke makam Loang Baloq ini, salah satu tempat yang selalu dirindukan warga Lombok," kata Sukirman.
Bersama warga lain, Sukirman juga mengikat janji atau bernazar di pohon beringin. Bukan menggantungkan harapan pada pohon, menurutnya, hal itu menjadi salah satu perantara mendekatkan diri pada Tuhan.
"Semoga kehidupan saat ini bisa lebih baik di hari hari berikutnya, itu harapan kita," kata Sukirman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.