Selain itu, nilai utama yang bisa diambil dari Festival Sekura ini adalah sarana silaturahmi masyarakat antar desa.
"Sekura juga jadi ajang silaturahmi masyarakat antar pekon (desa) saat lebaran. Semua merayakan kebahagiaan, saling silaturahmi," kata Parosil.
Parosil mengatakan, Sekura adalah bentuk ekspresi masyarakat menggunakan kostum dan tuping (topeng) khas Lampung.
Tiap warga bebas berekspresi dan mengkreasikan Sekura-nya.
Baca juga: Mengenal Tradisi Sekura, Pesta Topeng Rakyat pada Bulan Syawal di Lampung Barat
Sekura terdiri dari dua karakter, yakni Sekura Betik (bagus) dan Sekura Kamak (kotor).
Untuk Sekura Betik, warga mengenakan kostum dan tuping dari kain panjang atau selindang miwang khas Lampung Barat.
Sedangkan, pada Sekura Kamak mengenakan tuping terbuat dari kayu dengan beragam karakter.
Kostum pada Sekura Kamak ini mengenakan potongan karung, daster, hingga dedaunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.