Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Cerita Jurnalis Kompas.com Meliput Mudik Lebaran di Tengah Pandemi, Ingat Es Krim Anak hingga Boros Masker

Kompas.com - 02/05/2022, 12:22 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Meliput arus mudik lebaran di tengah pandemi Covid-19 memberi tantangan tersendiri bagi sejumlah jurnalis Kompas.com di lapangan.

Salah satunyaa Tri Purna Jaya (40), jurnalis Kompas.com wilayah Lampung, yang mengaku sudah empat kali dinyatakan positif terpapar Covid-19.

"Jadi saya kemarin bawa masker agak banyak. Sebenarnya ada rasa ngeri juga ketika ngedekitin narasumber untuk wawancara, atau pas ada kerumunan," katanya, Minggu (1/5/2022).

Tri juga mengaku tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Tujuannya agar menjaga kesehatan dirinya dan masyarakat atau narasumber yang dia wawancara. 

Baca juga: H-1 Lebaran, Pelabuhan Bakauheni Lampung Didominasi Pemudik Jarak Dekat

Tidur di pelabuhan

Selain itu, Tri menceritakan, jarak pelabuhan Bakauheni ke rumahnya di Bandar Lampung, jaraknya lebih kurang 96 kilometer.

Dirinya lebih sering tidur di kawasan pelabuhan agar lebih mudah memantau perkembangan arus mudik di Pelabuhan Bakauheni.

"Sebetulnya ada homestay di rumah warga, tapi jaraknya 1,5 kilometer dan biasanya hanya untuk mandi dan naruh barang," katanya.

"Lebih seringnya tidur di pelabuhan agar bisa lebih cepat dan mudah memantau perkembangan arus mudik di pelabuhan," tambahnya.

Baca juga: Pemudik Motor dari Pelabuhan Bakauheni Bisa Dikawal Polisi agar Aman Lewati Jalur Rawan Begal, Begini Caranya

Es krim untuk anak

Sejumlah kendaraan pemudik antre untuk naik ke atas KMP Batum Andi di dermaga Eksekutif, Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (30/4/2022).ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Sejumlah kendaraan pemudik antre untuk naik ke atas KMP Batum Andi di dermaga Eksekutif, Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (30/4/2022).

Selain itu, jarak rumah yang terlalu jauh memaksa dirinya tidak bisa setiap hari pulang ke rumah.  

"Saya pamit ke istri, terutama ke dua anak saya, kalau ayah mau liputan tetapi lokasinya agak jauh, jadi tiga atau empat hari baru pulang. Biasanya kalau pulang saya bawa es krim, anak-anak sudah senang," katanya.

Tri pun berharap, hasil liputannya soal informasi arus mudik bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi soal kondisi dan situasi terkini arus mudik lebaran 2022. 

 

 

 

Gonta-ganti masker 

Kondisi Pelabuhan MerakKOMPAS.COM/RASYID RIDHO Kondisi Pelabuhan Merak

Sementara itu, kontributor Kompas.com wilaya SerangRasyid Ridho menceritakan, selama liputan arus mudik lebaran 2022 di Pelabuhan Merak, dirinya harus bawa stok masker ekstra.

"Liputan kali ini agak berbeda, karena saya dalam sehari bisa ganti masker lima kali. Selain itu, saya juga selalu membawa handsanitazer dan menerapkan prokes. Oh ya, tak lupa juga bawa obat anti nyamuk, di pelabuhan nyamuknya banyak," katanya. 

Meskipun demikian, Ridho mengaku senang ketika menjalankan tugasnya sebagai jurnalis, khususnya saat liputan arus mudik. 

Baca juga: Jalan Menuju Pelabuhan Merak di Kota Serang Terendam Banjir Hampir 1 Meter

Kebersamaan dengan para rekan jurnalis di lapangan untuk menjadi kesan tersendiri.

"Liputan mudik selalu bikin kangen, ada kebersamaan teman-teman pewarta di posko yang bikin kangen. Empat hari begadang bersama saat puncak arus mudik, makan bersama saat saur dan buka, tidur bersama walaupun hanya satu jam dengan beralaskan kursi, dan untuk bantalnya menggunakan jaket, penuh perjuangan tapi menyenangkan," ungkapnya.  

Banyak hal menarik dan membuatnya terkesan, salah satunya saat meliput seorang ibu yang melahirkan di kapal. 

"Ada juga pemudik yang melahirkan diatas kapal dan diberi nama anaknya sesuai nama kapal yang dinaikinya untuk berlayar dari Bakauheni ke Merak," katanya.

Selain itu, untuk mengobati rindu dengan keluarga, Ridho mencoba setiap hari untuk meluangkan waktu untuk video call dengan istri di rumah. 

"Lokasi liputan lumayan jauh dari rumah, tapi tetap harus mengabari keluarga dengan video call setiap harinya melepas kangen dengan istri," pungkasnya. 

 

Pengalaman pertama live report

Tanda ketersediaan toilet di rumah warga untuk pemudik di Jalan Pogot, Gang I, Gilimanuk, Jembrana, Bali pada Sabtu (30/4/2022). KOMPAS.COM/ Yohanes Valdi Seriang GintaYohanes Valdi Seriang Ginta Tanda ketersediaan toilet di rumah warga untuk pemudik di Jalan Pogot, Gang I, Gilimanuk, Jembrana, Bali pada Sabtu (30/4/2022). KOMPAS.COM/ Yohanes Valdi Seriang Ginta

Sementara itu, jurnalis Kompas.com di Bali, Yohanes Valdi Seriang Ginta (33), mengaku sempat gugup saat mencoba laporan pandangan mata secara langsung atau live report soal situasi mudik di Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

"Ini pertama kali live di Kompas.com, sempat gugup juga dan memaksa diri untuk mencari kata-kata yang pas saat live. Sampai sekarang saya sudah coba tiga kali live," katanya, Minggu (1/5/2022).

Valdi, sapaan akrabnya, pengalaman live report itu justru memacu dirinya untuk terus mengasah kemampuannya.

Sementara itu, Valdi juga sempat mendapat pengalaman menarik saat terjadi kemacetan panjang di Pelabuhan Gilimanik.

"Ya saat itu warga di sekitar pelabuhan tiba-tiba punya bisnis dadakan, toilet umum bagi para pemudik yang terjebak macet," kata pria yang sudah menjadi jurnalis cetak selama tujuh tahun di Bali.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com