Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gilimanuk Bali Buka Jasa Toilet Dadakan untuk Pemudik yang Terjebak Macet

Kompas.com - 30/04/2022, 20:30 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Reni Susanti

Tim Redaksi

JEMBRANA, KOMPAS.com - Kemacetan kendaraan yang hendak masuk ke Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, pada Sabtu (30/4/2022), ternyata menjadi kisah tersendiri bagi warga setempat.

Pantauan Kompas.com, beberapa rumah warga di tiga gang di Jalan Pogot, Gilimanuk, Jembrana, Bali, mendadak membuka jasa toilet.

Di depan gerbang rumah warga terpampang selembar kertas bertuliskan "Toilet".

Baca juga: Situasi Terkini Pelabuhan Merak, Kendaraan Padat, Buka Tutup Jalur Tak Diberlakukan

Komang Ari Indrawan (42), warga yang rumahnya menyediakan jasa toilet umum, mengaku mendapat ide untuk menyediakan fasilitas toilet lantaran banyak pemudik yang terjebak macet kesulitan mencari kamar mandi.

"Baru tadi pagi buka (toilet), kan macetnya baru tadi. (Karena) kasian lihat anak-anak kecil dan perempuan (susah cari toilet)," kata Komang kepada Kompas.com.

Menurut kesaksian Komang, kemacetan yang terjadi sejak dini hari hingga siang hari berlangsung cukup lama. Rata-rata mobil menghabiskan waktu kurang lebih 5 jam untuk keluar dari kemacetan.

"Soalnya kalau macet seperti tadi itu, untuk sampai ke pelabuhan perlu 5 jam sebelum naik kapal dari sini," beber dia.

Baca juga: Kaki Cedera, Wisatawan di Bali Pulang Ditandu Basarnas dari Tebing Pantai Nunggalan

Komang mengatakan, para pemudik sangat berterimakasih dengan warga yang merelakan rumahnya membuka jasa toilet.

Para pemudik yang menggunakan toilet juga cukup banyak. Terhitung sejak dibuka pada pukul 08.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita, ada lebih dari 25 pemudik yang membutuhkan toilet di rumah Komang.

Jumlah itu belum termasuk di rumah warga lain yang juga menyediakan jasa toilet.

"Sebetulnya kita jual jasa juga. Tapi orang yang memakai jasa sangat berterimakasih," beber dia.

Ia mengaku tidak mematok harga untuk pemudik yang ingin mengunakan toilet di rumahnya. Namun, biasanya para pemudik membayar di atas Rp 2.000.

Kebetulan rumah yang ditempatinya juga bersanding dengan tempat praktek ibunya yang berprofesi sebagai bidan. Sehingga para pemudik bisa menggunakan toilet di kamar pasien yang kosong.

"Sukarela mereka (pemudik) ajalah. Bahkan ada yang bilang nggak bawa uang yah tak apa-apa," katanya.

Baca juga: One Way Sebabkan Pemudik Tidak Nyaman, Kapolda Jabar Minta Maaf

Sementara itu, salah satu pemudik bernama Agus Edi Ismail juga merasakan kesulitan mencari toilet saat mengantre di kantong parkir, Terminal Kargo, Gilimanuk, Jembrana.

Ia mengatakan, sudah terbiasa menghadapi macet saat mudik lebaran. Namun, yang selalu menjadi persoalan bagi pemudik yang terjebak macet adalah toilet.

Pemudik dari Dalung, Kuta Utara, Badung, ini berharap kedepannya pihak yang berwenang bisa menyediakan fasilitas toilet di area kantong parkir.

"Kalau untuk perjalanan hari ini hanya kesulitan di anterean saja. Yang perlu ditingkatkan mungkin MCK (mandi cuci kakus) aja. Kekurangan MCK," katanya.

Pantauan Kompas.com sejak pukul 17.00 Wita hingga berita ini tulis, arus lalu lintas di gang khusus jalur mobil dan sepeda motor mulai tampak lengang.

Sedangkan di ruas Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk khusus untuk truk dan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) masih terlihat macet hingga 1 kilometer sebelum masuk pintu pelabuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com