Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Internet di Merauke Gangguan Sebulan, Mahasiswa Geruduk Kantor DPRD

Kompas.com - 28/04/2022, 14:23 WIB
Fuci Manupapami,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MERAUKE KOMPAS.com - Aliansi Mahasiswa Peduli Jaringan Internet melakukan long march dari Lingkaran Brawijaya menuju kantor DPRD Merauke, Papua, Kamis (29/4/2022).

Aksi mereka ini bertujuan menyampaikan protes terkait jaringan internet di Merauke yang sudah sebulan mengalami gangguan.

Terdapat tiga tuntutan yang disampaikan di hadapan Ketua DPRD Kabupaten Merauke Beny Latumahina.

Baca juga: Krisis Jaringan Internet di Merauke, Mahasiswa Akses Internet di Bandara Mopah

 

Pertama, pihak Telkomsel selaku penyedia jaringan diminta menambahkan layanan VSAT dan layanan link backup di beberapa titik layanan publik.

Kedua, pihak Telkomsel harus memberikan kompensasi kepada seluruh customer.

Ketiga, pihak Telkomsel harus menyampaikan secara transparan kepada publik penyebab lemahnya jaringan internet yang disertai bukti.

"Yang kami inginkan infrastruktur internet harus diperhatikan serta layanan VSAT yang disediakan. Saat ini, calon mahasiswa kita tidak dapat mendaftar lewat jalur SMBPTN sehingga merugikan banyak pihak dan mengganggu studi lanjut dari adik-adik kita," ujar Jubir Aliansi Mahasiswa Peduli Jaringan Internet Rizki Pattisina, Kamis. 

Rizki mengatakan, Telkomsel seharusnya memberikan kompensasi secepat mungkin karena bukan satu atau dua kali gangguan internet terjadi. 

Ia tak segan melakukan aksi kembali apabila tidak ada penyelesaian dari pihak Telkomsel sampai akhir Mei mendatang.

Baca juga: Pelaku yang Tusuk Mandor di Merauke Ditangkap, Ternyata Baru Bebas dari Penjara

Penjelasan Telkomsel

Perwakilan PT Telkom Merauke yang menemui massa, Dion Samberubun mengatakan, PT Telkom telah berupaya memperbaiki jaringan internet menggunakan kapal khusus yang sebelumnya berlayar dari Ohayo, Jepang.

Namun untuk sementara kapal masih berada di Kota Batam guna mengurus administrasi atau surat izin sebelum beroperasi di wilayah perairan Indonesia.

"Setelah itu kapal akan menuju ke Bangka Belitung guna mengangkut spare part, setelah itu baru ke Merauke," jelas Agus.

Terkait kompensasi yang diterima warga, menurut Dion, pihak Telkom telah memberikan kompensasi pada tiga hari terakhir di bulan Maret setelah jaringan putus pada 27 Maret lalu. 

"Untuk pelanggan Indihome di Merauke tidak perlu khawatir, pasti ada kompensasi," tegasnya.

Dion menuturkan, pihaknya juga telah menyediakan tiga WiFi Corner di Dinas Kominfo Merauke yang tidak dipungut biaya. 

Baca juga: Tak Terima Rekan Dibacok, Para Sopir Angkot Geruduk Mapolres Merauke

Selain itu terdapat 16 tower Telkom yang disediakan di beberapa titik. Namun karena penggunanya sangat banyak sehingga tidak mampu mengakses jaringan dengan cepat.

Di sisi lain, Dion mengaku tak mampu memastikan kapan jaringan internet di wilayah Merauke kembali pulih.

Massa akhirnya membubarkan aksi dan memutuskan untuk kembali berorasi jika dalam waktu dekat jaringan internet di Merauke belum juga pulih.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Soal Kecelakaan Bawen, Polisi Akan Periksa Perusahaan yang Naungi Truk Maut

Soal Kecelakaan Bawen, Polisi Akan Periksa Perusahaan yang Naungi Truk Maut

Regional
Kecewa Putus Cinta, Pemuda di Lampung Sebar Foto Syur Sang Mantan

Kecewa Putus Cinta, Pemuda di Lampung Sebar Foto Syur Sang Mantan

Regional
Pakai Surat Kedaluwarsa, 3,3 Ton BBM Subsidi Nelayan Pangkalpinang Dioper Antar-Kabupaten

Pakai Surat Kedaluwarsa, 3,3 Ton BBM Subsidi Nelayan Pangkalpinang Dioper Antar-Kabupaten

Regional
Protes Ojek Online di Sorong, Sopir Angkot Blokade Jalan dan Bakar Ban

Protes Ojek Online di Sorong, Sopir Angkot Blokade Jalan dan Bakar Ban

Regional
Siswa MA di Demak Bacok Gurunya dengan Sabit Saat Sedang Awasi Ujian

Siswa MA di Demak Bacok Gurunya dengan Sabit Saat Sedang Awasi Ujian

Regional
Polisi Selidiki Dugaan Gas Medco Bocor akibatkan Puluhan Warga di Aceh Keracunan

Polisi Selidiki Dugaan Gas Medco Bocor akibatkan Puluhan Warga di Aceh Keracunan

Regional
Penjual Sisik Trenggiling 41 Kg Ditangkap di Pekanbaru

Penjual Sisik Trenggiling 41 Kg Ditangkap di Pekanbaru

Regional
Viral di Medsos, Seorang Perempuan Teror Warga Semarang, Pengendara yang Melintas Dilempar Batu dan Paving

Viral di Medsos, Seorang Perempuan Teror Warga Semarang, Pengendara yang Melintas Dilempar Batu dan Paving

Regional
Kisah Imam Juwaini Melestarikan Seni Tradisi Aceh dalam Keterbatasan

Kisah Imam Juwaini Melestarikan Seni Tradisi Aceh dalam Keterbatasan

Regional
Pasutri di Kubu Raya Diduga Dibunuh Perampok, Uang dan HP Milik Korban Hilang

Pasutri di Kubu Raya Diduga Dibunuh Perampok, Uang dan HP Milik Korban Hilang

Regional
Nelayan Danau Maninjau Keluhkan Hasil Tangkapan yang Terus Berkurang

Nelayan Danau Maninjau Keluhkan Hasil Tangkapan yang Terus Berkurang

Regional
6 Komodo yang Dilepasliarkan di Wae Wuul Labuan Bajo Dipasangi GPS untuk Pemantauan

6 Komodo yang Dilepasliarkan di Wae Wuul Labuan Bajo Dipasangi GPS untuk Pemantauan

Regional
Isu Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI, Begini Tanggapan PSI Cabang Semarang

Isu Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI, Begini Tanggapan PSI Cabang Semarang

Regional
Promosikan Judi Online, Dua Selebgram di Solo Ditangkap Polisi

Promosikan Judi Online, Dua Selebgram di Solo Ditangkap Polisi

Regional
Populasi Komodo Memprihatinkan, Hanya 350 Betina yang Produktif

Populasi Komodo Memprihatinkan, Hanya 350 Betina yang Produktif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com