NUNUKAN, KOMPAS.com – Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang berbatasan langsung dengan Malaysia, ternyata memiliki tradisi khusus selama Ramadhan.
Tradisi tersebut adalah buka puasa bersama (Bukber) warga sekampung yang dilakukan Warga Desa Tanjung Karang.
Mereka akan beramai-ramai membawa alat dapur mereka ke Masjid Al Khoir di Sei Taiwan yang memang selalu menjadi lokasi pelaksanaan tradisi ini.
Baca juga: Sejak Perbatasan Malaysia Dibuka, Imigrasi Nunukan Baru Terbitkan 9 Visa Kedatangan
Tanpa paksaan, warga desa membawa sejumlah bahan pangan semampu dan sesuai profesi mereka.
Setelah semua terkumpul, lalu dikerjakan bersama dengan membagi peran secara merata.
"Tradisi Bukber sekampung, dijalankan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini sudah puluhan tahun dilakukan. Jauh jauh hari, warga satu desa berkumpul membentuk panitia. Membagi tugas dan menjalankannya sebagai perwujudan persatuan dan kesatuan kita di perbatasan RI – Malaysia," ujar Panitia Bukber Sekampung Desa Tanjung Karang, Kaharuddin, Kamis (28/4/2022).
Biasanya, setelah diumumkan waktunya, para nelayan akan beramai ramai menyumbangkan ikan, udang, kepiting dan hasil laut lainnya.
Baca juga: Pembangunannya Habiskan Rp 80 Juta, Pos Pantau di Perbatasan RI-Malaysia Dianggap Tak Layak
Para Petani sayur akan membawa sayuran. Mereka yang berprofesi sebagai pekebun akan membawa kelapa, pisang dan hasil kebun lain.
Peternak ayam, membawa sejumlah ayam dan pedagang Sembako akan membawa telur atau bahan bahan pangan lain berupa tepung, gula, beras dan sejenisnya.
"Sumbangan tidak hanya berupa uang, yang jelas semampunya. Alhamdulillah tahun ini kami bisa menyembelih seekor sapi untuk acara bukber sekampung," tambahnya.
Bukber sekampung tidak hanya dinikmati warga Desa Tanjung Karang saja.
Desa tetangga lain yaitu Desa Balansiku, Desa Padaidi dan Desa Sei Manurung, ikut diundang untuk meramaikan tradisi tersebut.
"Kita memfasilitasi saudara-saudara kita yang ingin memberi makan saudara lain yang berpuasa. Kita ambil berkah Ramadhan serta terus merajut kebersamaan dengan mempererat ukhuwah tali silaturahim," kata Kaharuddin.
Baca juga: Banyak Penumpang Pulang Sebelum Ramadhan, Arus Mudik di Nunukan Sepi
Kepala Desa Tanjung Karang Faisal mengatakan, tradisi ini adalah salah satu wujud persatuan warga di perbatasan RI–Malaysia.
Pelaksanaan secara gotong-royong ini juga perlu dipupuk dan ditingkatkan.
"Kita akan terus melestarikan tradisi ini. prinsip gotong royong adalah salah satu amalan Bhinneka Tunggal Ika. Semua melebur jadi satu dalam tradisi Bukber Sekampung, tua muda, ibu-ibu, bapak-bapak, semua bekerja sama dalam suasana damai," kata Faisal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.