Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Pemilihan Kepala Desa, Warga Tulehu Blokade Jalan

Kompas.com - 27/04/2022, 23:04 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Warga Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tegah, Provinsi Maluku memblokade ruas jalan di desa tersebut, Rabu (27/4/2022).

Aksi blokade jalan yang berlangsung tepat di depan kantor camat Salahutu itu dilakukan warga sebagai bentuk protes atas rencana pemerintah kabupaten Maluku Tengah menggelar pemilihan kepala desa.

Baca juga: Pemkot Ambon Umumkan Cuti Bersama Lebaran, ASN Libur 10 Hari

Dalam aksi tersebut, warga membentangkan kayu dan batu di atas badan jalan. Warga juga membakar ban bekas dan mengecor jalan dengan campuran semen serta pasir.

Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas yang menghubungan Kota Ambon dengan tiga kabupaten di Pulau Seram lumpuh total selama beberapa jam.

Dalam aksi, ratusan warga Tulehu juga menggeruduk kantor Camat setempat untuk menyampaikan aspirasi.

Baca juga: Mudik Lebaran Bawa Narkoba, 2 Pria Ambon Ini Diringkus Saat Turun dari Kapal

Said Lestaluhu, salah satu tokoh masyarakat Telehu mengatakan, pemerintah daerah memaksakan kehendak untuk melakukan pemilihan kepala desa di Tulehu melalui panitia pemilihan kepala desa

Hal itu dinilai sebagai tindakan yang semena-mena.

Baca juga: 3 Nelayan di Maluku Ditangkap, Polisi Sita 4 Bom Ikan dan 1 Senjata Api

 

Menurutnya kebijakan itu sengaja dilakukan untuk meniadakan hak-hak masyarakat hukum adat yang sebelumnya telah menetapkan Urian Ohorella sebagai raja adat Negeri Tulehu.

“Kami menolak pelaksanaan pemilihan kepala desa Tulehu dalam bentuk apa pun, karena hal tersebut merupakan bentuk tindakan pelecehan dan penghinaan terhadap harkat dan martabat masyarakat hukum adat Negeri Tulehu,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu malam.

Ia mengatakan jika pemilihan kepala desa tetap dipaksakan, maka hal itu akan sangat berisiko terhadap stabilitas keamanan secara umum di wilayah Kabupaten Maluku Tengah dan secara khusus di Negeri Tulehu.

Said mengaku sejauh ini upaya pemaksaan pemilihan kepala desa terus dilakukan oleh panitia pemilihan kepala desa. Padahal aturan soal penetapan raja di Tulehu sudah ada sejak dulu.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 27 April 2022

Di mana secara adat, seluruh proses musyawarah untuk menentukan raja Tulehu merupakan wewenang dari marga Ohorella (Rumahtau Wakan) yang memiliki hak penuh untuk menetapkan keturunan raja (mata rumah parentah) di Tulehu.

Dalam dalam kasus tersebut, marga Ohorella yang diberikan kewenangan secara adat telah menetapkan Urian Ohorella sebagai raja Tulehu.

Said mengungkapkan, selaku desa adat maka segala aturan yang berkaitan dengan tata cara dan sistem pemilihan raja (kepala desa) telah diatur secara adat.

Oleh sebab itu, pemerintah Kabupaten Maluku harus memperhatikan hak masyarakat adat yang diatur dalam undang-undang.

Apalagi, kata dia, peraturan daerah Kabupaten Maluku Tengah No 01 Tahun 2006 Tentang Negeri, Perda Kabupaten Maluku Tengah Nomor 3 Tahun 2006 Tentang tata cara Pencalonan, Pemilihan dan Pelantikan Kepala Pemerintah Negeri juga telah menjelaskan tentang hal tersebut.

“Jadi kami minta keseriusan Bapak Bupati Maluku Tengah dalam menyikapi permasalahan ini,” katanya.

Baca juga: 3.530 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Idul Fitri di Maluku

Terkait aksi protes tersebut, Camat Salahutu, A. M. Ohorella memastikan Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua telah menyikapi persoalan tersebut dengan memutuskan untuk menunda tahapan pemilihan kepala desa.

“Beliau Bupati Maluku Tengah menyatakan menunda tahapan proses pemilihan Kepala Pemerintah Negeri Tulehu,” katanya.

Dia mengaku pemerintah daerah juga akan membuka dialog dengan perwakilan warga masyarakat adat yang melakukan blokde jalan.

Namun soal kapan dialog akan dilakukan, dia mengaku masih akan memastikannya lagi ke bupati.

Jalan yang sempat diblokade tersebut akhirnya telah kembali dibuka setelah Kapolres Pulau Ambon mendatangi lokasi kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com