AIPTU Jailani, sosok polisi jujur Polres Gresik telah berpulang. Duka mengiringi kepergian Sang Teladan dalam keluarga besar Kepolisian Republik Indonesia.
Dibalik itu, ada hikmah yang dapat dipetik dari perjalanan hidup beliau.
Bagi Aparatur Negara, nilai integritas merupakan hal mendasar dan terus ditekankan oleh para pimpinan untuk dipegang erat para punggawa negara.
Baca juga: Aiptu Jailani, Sosok Polisi yang Dikenal Tegas oleh Warga Gresik Itu Telah Berpulang
Menpan-RB telah menetapkan Integritas sebagai satu dari delapan Kompetensi Manajerial yang wajib dimiliki oleh setiap Aparatur Sipil Negara.
Secara sederhana Integritas dapat diartikan dengan nilai kejujuran. Bertingkah laku sesuai dengan perkataan; berkata sesuai dengan fakta. Begitulah indikator perilaku integritas dalam Kamus Kompetensi ASN.
Namun nyatanya, menerapkan integritas tidaklah semudah mengatakannya. Bahkan pejabat yang sering mengajak orang lain untuk berintegritas pun tidak dijamin mampu konsisten dalam menerapkan nilai ini dalam setiap situasi.
Dalam pengamatan saya, satu dari penyebab utamanya adalah kurangnya contoh dalam implementasinya, atau contoh itu sebenarnya ada, banyak, namun tertutup oleh informasi yang lebih cenderung mengungkap sisi gelap pelanggaran integritas.
Sebagian berpendapat bahwa integritas perlu dibangun dari dalam, atau kita kenal dengan istilah “inside-out”. Saya pun sepakat.
Namun, kita berada dalam komunitas yang beragam. Untuk membangun kesadaran diri, terkadang perlu pemantik dari luar.
Generasi penerus bisa jadi bertanya-tanya dan meragukan sikap berintegritas yang diajarkan dalam berbagai pelatihan, ketika mereka melihat pada praktiknya tidak demikian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.