Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian ABK asal Rembang Kapalnya Dikepung dan Dibakar Massa di Kalsel, Pasrah Hidup atau Mati

Kompas.com - 14/04/2022, 21:00 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

REMBANG, KOMPAS.com - Anak buah kapal (ABK) dari Kapal Wahyu Mina Barokah asal Rembang yang kapalnya dibakar di perairan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel), telah kembali pulang ke asalnya masing-masing.

Dua dari 17 ABK yang telah pulang ke rumah, Jaya Hartono dan Dwi Okta Imawan menceritakan kronologi peristiwa pembakaran kapal yang ditumpanginya tersebut.

Peristiwa berawal ketika 3 kapal asal Jawa Tengah beroperasi di sekitar garis pantai perairan Jorong. 

Dianggap akan merusak ekosistem terumbu karang karena menangkap ikan menggunakan cantrang, maka ketiga kapal tersebut didekati oleh perahu-perahu asal Kalimantan itu.

Baca juga: Kapal Penangkap Ikan Asal Rembang Dibakar di Kalsel, Ini Kronologi Versi Nelayan

Namun, dua kapal tersebut memilih kabur dan sempat melakukan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan.

"Ya aslinya sudah ada peringatan dan sudah ada pembicaraan yang baik, tapi dua kapal yang kabur tersebut dan sempat dikejar itu mengeluarkan bedil dan tembakan. Jadinya semakin ngamuk, emosinya semakin tinggi," ucap Imawan, saat ditemui wartawan di Desa Karangsekar, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada Kamis (14/4/2022).

"Padahal, penginnya diajak diskusi baik-baik dan mungkin ujung-ujungnya ya didenda, tapi malah seperti itu," imbuh dia.

Setelah dua kapal tersebut kabur, perahu yang sempat mengejar kapal tersebut kemudian kembali lagi ke kapal yang ditumpangi oleh Imawan.

Sehingga, Imawan dan teman-temannya tidak bisa berkutik dan pasrah dengan tindakan yang bakal dilakukan oleh mereka.

"Ya pasrah, kalau enggak mati, ya hidup itu," kata dia.

Bahkan, kapal yang telah terkepung ini dipersilakan kabur untuk kemudian akan dibakar beserta ABK yang ada di dalamnya.

"Ketika perahu kecil-kecil itu merapat, rencananya kapal kami akan dibakar hidup-hidup sama orangnya," kata dia.

Imawan menyebut, terdapat ratusan warga yang mengepung dan kemudian membakar kapal yang ditumpanginya.

"Ada 50 kapal (yang mengepung), satu kapal dinaiki sekitar 7 sampai 9 orang," ujar dia.

Beruntungnya, sesaat sebelum kapal mereka dibakar menggunakan bom molotov, ada tiga kapal kecil milik nelayan lain yang meminta mereka untuk meloncat ke kapal tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com