PELAIHARI, KOMPAS.com - Tiga kapal penangkap ikan asal Rembang, Jawa Tengah, kedapatan beroperasi tak jauh dari garis pantai perairan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Nelayan setempat yang mengetahui keberadaan tiga kapal itu langsung melakukan pengejaran dan pengepungan dengan maksud menggiring ke garis pantai dan diserahkan ke pihak berwajib.
Syahril, salah seorang nelayan asal Kalsel mengatakan, para nelayan yang mencegat sebenarnya tidak bermaksud membakar Kapal Wahyu Mina Barokah.
"Sebenarnya kami tidak berniat untuk membakar kapal tersebut, kami ingin membawa mereka ke petugas yang berwenang untuk memeriksa surat-suratnya," ujar Syahril, dalam keterangan yang diterima, pada Rabu (13/4/2022).
Baca juga: Dicap Mahasiswa Cuma Gimik Mau Ikut Demo, Gibran: Aku Jawab Apa Saja Pasti Disalahkan
Saat berusaha digiring, dua kapal lainnya memberikan perlawanan dan menggertak nelayan Kalsel dengan mengeluarkan suara mirip tembakan.
Nelayan asal Kalsel kemudian memilih mundur dan kemudian membakar salah satu kapal, sementara dua kapal lainnya kabur.
"Kami jadi emosi setelah dua kapal lainnya kabur dan teman-teman ada yang mendengar dari kapal yang kabur itu terdengar suara tembakan," kata dia.
Beruntung, seluruh Anak Buah Kapal (ABK) yang dibakar telah keluar dari kapal dan diamankan nelayan setempat menggunakan kapal lainnya.
Total 17 ABK termasuk nakhoda dibawa ke Polair Polres Tanah Laut, sementara dua ABK lainnya kabur.
Syahril menuturkan, kapal penangkap ikan asal Pulau Jawa kerap kedapatan beroperasi di garis pantai Kabupaten Tanah Laut dan sekitarnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.