JAYAPURA, KOMPAS.com - Tim Advokasi Hak Masyarakat Adat Intan Jaya, Papua, bertemu langsung dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Ruang Panja Paripurna Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin (11/04/2022).
Tim Advokasi Hak Masyarakat Adat Intan Jaya didampingi Ketua Poksus DPR Papua John NR Gobai menyampaikan langsung aspirasi ke Komisi I DPR RI. Aspirasi itu diterima anggota Komisi I DPR Dave Laksono dan Yan P Mandenas dan beberapa anggota lain.
Baca juga: KKB Kembali Berulah, Bakar Gedung Sekolah dan Aniaya 2 Warga Sipil di Intan Jaya
Ketua Tim Advokasi Hak Masyarakat Adat Intan Jaya Bartolomeus Mirip menyampaikan, sejumlah masalah di Kabupaten Intan Jaya, khususnya konflik bersenjata yang mengorbankan warga sipil.
Ia berharap, aspirasi yang disampaikan dapat ditindaklanjuti bersama-sama dengan institusi terkait lainnya. Sehingga, konflik bersenjata di Papua segera diselesaikan.
“Kami telah bertemu Komisi I DPR RI dan menyerahkan aspirasi secara langsung. Aspirasi yang disampaikan berkaitan dengan konflik bersenjata yang terjadi di Intan Jaya dan Papua secara umumnya. Terutama konflik bersenjata yang mengorbankan warga sipil di Papua,” ungkap Bartolomeus melalui pesan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/4/2022).
Isi Aspirasi
Ada beberapa aspirasi yang disampaikan Tim Advokasi Hak Masyarakat Adat Intan Jaya kepada Komisi I DPR RI.
Menurut Bartolomeus, pihaknya meminta DPR mengevaluasi kebijakan pemerintah dalam penanganan konflik di Papua dan Papua Barat.
Bartolomeus meminta pimpinan Komisi I DPR menggelar rapat gabungan yang dihadiri Pemprov Papua, DPR Provinsi Papua, Majelis Rakyat Papua, Kapolda Papua, Kapolda Papua Barat, Pangdam XVII/Cenderawasih, dan Pangdam XVIII/Kasuari.
Lalu, Pemerintah Kabupaten Intan Jaya, Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, Pemerintah Kabupaten Puncak, Nduga, Yalimo dan Pemerintah Kabupaten Maybrat, di Papua Barat.
“Mendesak pemerintah pusat untuk segera menarik seluruh anggota keamanan TNI dan Polri yang non organik yang dikirim ke Kabupaten Pegunungan Bintang dan kabupaten lainnya di Papua,” jelasnya.
Baca juga: Pekerja Bangunan Diserang di Intan Jaya, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Bartolomeus meminta pemerintah pusat dan daerah mengembalikan pengungsi Intan Jaya ke kampung halaman masing-masing.
“Mengutamakan keselamatan dan kedamaian di Intan Jaya dengan pengupayakan pelayanan sosial yang baik,” ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.