Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan yang Pertama, Ini Kisah Siswa SMK di Pangkalpinang yang Dipulangkan dari Magang di Kapal Nelayan karena Depresi

Kompas.com - 13/04/2022, 06:00 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Zk (17), siswa SMKN 4 Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung terpaksa dipulang dari program magang di kapal nelayan di Pati, Jawa Tengah.

Dia dijemput ibu dan pihak sekolah karena depresi pada 22 Maret 2022.

Saat ini ZK sudah dirawat di rumah sakit jiwa dan dari hasil pemeriksaan dokter, ditemukan gejala skizofrenia paranoid pada ZK.

ZK adalah siswa kelas 11 jurusan Nautika Kapal Penangkapan Ikan (NKPI). Ia magang di LPK Bahtera Samudra Indah, Kabupaten Pati, Jawa Tengah sejak 11 Desember 2021.

Baca juga: Alami Gejala Skizofrenia, Siswa SMK Dipulangkan dari Program Magang di Kapal Nelayan, Kini Masuk RSJ

Ia dijadwalkan magang selama empat bulan di KM Harapan Srijaya. Namun tiga bulan berjalan, ia dipulangkan karena kondisi mentalnya yang terus menurun.

Mereka dibekali uang jajan dan berada di daratan selama seminggu. Namun seminggu kemudian, ZK mengalami panas tinggi dan mulai mengamuk.

Hal tersebut dijelaskan Kepala SMKN 4 Pangkalpinang, Zulkifli pada Selasa (12/4/2022).

"Dalam perjalanan, ada truoble setelah anaknya sudah turun dari Pulau Kelayang diberikan uang jajaan untuk pergi. Lalu seminggu kemudian panas tinggi, sempat deman kemudian ia (ZK) mengamuk. Diberikan makan mengamuk ke temannya, lalu ditangkaplah oleh semua orang," kata dia.

Baca juga: Bantah Ada Kekerasan, Ini Alasan Siswa SMK di Pangkalpinang Dipulangkan dari Magang

"Wakil nahkoda kapal menyatakan anak ini ada kelainan, macam-macam lah, maka dibawa pulang, dibawa lah ke rumah sakit, didiagnosis dokter skizofrenia paranoid," tambah dia.

Sementara itu Ibu ZK, TB bercerita ia berinisiatif menjemput anaknya setelah mendapat kiriman video dari rekan sesama magang kondisi ZK yang terlihat depresi.

Di video yang dikirim, ZK terlihat berbicara sendiri. Dalam kondisi depresi, selama di Pati, ZK dirawat di salah satu pondok pesantren.

"Saya tidak kuasa melihatnya, waktu saya jemput dia di mess praktik di Pati, saya menangis melihatnya. Saya peluk, urut, dia juga tidak kenal dengan saya," kata TB sembari mengelus dada, kepada Bangkapos.com, Senin (11/4/2022) di kediamanya.

Baca juga: 100 Mahasiswa Magang di PT INKA Akan Produksi 9 Bus Listrik untuk KTT G20

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com