Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Montir Lulusan SD Dapat Berkah dari Gagal Terbangkan Pesawat Rakitannya

Kompas.com - 07/04/2022, 21:46 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Kegagalan tak selalu berbuah pahit. Ada kalanya kegagalan malah mendatangkan berkah yang tak terduga.

Seperti yang dialami warga Cianjur, Jawa Barat, Ujang Elan Kusmana (42), yang kini tengah jadi sorotan karena mampu merakit pesawat terbang.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai montir bengkel sepeda motor ini berhasil merakit pesawat terbang ringan jenis ultralight.

Baca juga: Pesawat Capung Rakitan Montir Bengkel Asal Cianjur Diminati Pengusaha

Sebelumnya, Elan telah merakit helikopter dan pesawat jenis mini trike. Walaupun proyek perakitan helinya berhenti di tengah jalan karena tersandung dana.

Begitupun dengan pesawat mini trike rakitannya, hanya mampu terbang beberapa detik. Meski demikian, ia mengaku mendapatkan sesuatu yang tak diduga sebelumnya.

Ditemui Kompas.com di bengkelnya di kawasan Tungturunan, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Elan berkisah bagaimana uji coba pesawat rakitannya yang gagal justru mendatangkan keberhasilan lain.

“Awal 2020 saya berangkat ke Cidaun Cianjur tepatnya ke wilayah pantai Cemara untuk uji coba pesawat, karena di sana ada lahan yang memadai,” kata Elan membuka pembicaraan, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Montir Lulusan SD Asal Cianjur Ini Mampu Rakit Pesawat, Ini Cerita Lengkapnya

Saat itu, ketika menginap di salah satu rumah warga setempat, Elan ditawari sebidang tanah yang hendak dijual.

Karena tertarik, ia kemudian membeli lahan yang berada di kawasan pantai tersebut.

Ia kemudian membangun sejumlah fasilitas wisata bekerjasama dengan warga setempat. Ia mendirikan kedai, penginapan, hingga WC umum.

Tak disangka, dalam dua tahun terakhir objek wisata Pantai Cemara tumbuh pesat. Kondisi itu tentu saja berimbas pada usahanya.

“Mungkin itu sudah jalannya. Alhamdulillah dari iseng-iseng rakit pesawat malah dapat peluang usaha,” ujar dia.

Elan pun sudah tidak sabar segera menerbangkan pesawat rakitan yang ketiganya ini.

Ia optimistis, pesawat capung hasil kreasi tangannya ini dapat terbang. Pengerjaannya sendiri sudah hampir rampung.

“Setelah Lebaran mau ke sana lagi buat uji coba. Setelah itu, pesawatnya mau saya pajang di sana sebagai kenang-kenangan,” ucap Elan.

Baca juga: 17 Kasus TKI yang Sedang Ditangani Astakira Cianjur, Diperjualbelikan hingga Jadi Korban Kekerasan Seksual

Sebelumnya, seorang pria di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mampu merakit pesawat terbang sendiri.

Pria bernama Ujang Elan Kusmana (42) ini berhasil merakit pesawat terbang ringan jenis ultralight atau biasa dikenal dengan sebutan pesawat capung.

Elan menggunakan bahan alumunium untuk rangka, sedangkan untuk pelapis sayap memakai kain parasut dan resin atau fiber.

Pesawat ini berbahan bakar bensin karena memakai mesin motor yang terintegrasi dengan baling-baling.

Elan menerangkan, pesawat sepanjang 5,2 meter dengan panjang sayap delapan meter ini memiliki bobot 110 kilogram.

Di bagian kokpit, Elan memasang beberapa tombol panel, tuas rem dan pedal yang terkoneksi dengan sayap dan ekor melalui tali sling sebagai pengendali pesawat.

Ia merakit pesawatnya ini sejak dua bulan lalu dan telah menghabiskan biaya Rp 25 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com