Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Warga Solo Mengantre Minyak Goreng Curah di Pasar Gede, Rela Datang Usai Sahur

Kompas.com - 02/04/2022, 15:10 WIB
Labib Zamani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Antrean warga untuk membeli minyak goreng curah terjadi di Toko Sumber Jaya Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu (2/4/2022).

Antrean demi mendapatkan minyak goreng curah di Toko Sumber Jaya tersebut sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir, setelah harga eceran tertinggi (HET) dicabut oleh pemerintah.

Baca juga: Jadwal KRL Solo-Jogja PP Terbaru dari Stasiun Balapan sampai Tugu

Warga antre sejak sesudah Sahur

Salah satu warga Suyatno mengatakan, dirinya rela datang sejak habis sahur untuk bisa membeli minyak goreng.

"Habis sahur terus ke sini bawa jeriken untuk antre minyak goreng," kata Yatno di sela-sela menunggu antrean minyak goreng curah, Sabtu.

Pria yang sehari-hari berjualan makanan ringan onde-onde ini memilih minyak goreng curah karena lebih murah dibandingkan minyak goreng kemasan.

Baca juga: Ratusan Mahasiswa Solo Unjuk Rasa di DPRD, Bentangkan Tulisan Jokowi Gagal, Minyak Mahal

Harga minyak goreng curah Rp 15.500 per kilogram. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan harganya Rp 21.500 per liter.

Warga Jagalan, Jebres, Solo itu memilih membeli minyak goreng eceran untuk memenuhi kebutuhan usahanya sehari-hari, meski harus mengantre berjam-jam.

"Tadi dikasih nomor antrean pukul 08.00 WIB," ungkap dia.

Baca juga: Solo Masuk Urutan Ke-9 Kota Toleran, Gibran: Perlu Ditingkatkan Lagi

 

Usaha terganggu

Yatno sudah melakoni usahanya membuat onde-onde sejak 10 tahun yang lalu.

Namun, sejak minyak goreng mengalami kelangkaan, produksi onde-onde Yatno terganggu.

Tidak setiap hari dirinya membuat onde-onde.

Yatno bahkan terpaksa mengambil libur dua hari sekali untuk mengantre membeli minyak goreng.

Baca juga: Jamuan Makan Malam di Pura Mangkunegaran Solo, Delegasi G20 Disuguhkan Minuman Jeruk Serai hingga Hiburan Wayang Kulit

Sebab, untuk sekali produksi onde-onde, Yatno bisa menghabiskan dua jeriken minyak goreng ukuran 17 kilogram.

"Minyak goreng yang kemasan mahal. Sekarang yang curah lebih antre lagi, lebih susah lagi. Saya sehari dua jeriken habis," ungkap dia.

Warga lainnya, Mariyatun harus mengantre demi mendapatkan minyak goreng sejak malam hari. Mariyatun meninggalkan jerikennya di lokasi, kemudian dirinya baru kembali ke toko pukul 08.00 WIB.

"Tadi malam saya mengantrekan jeriken ke sini. Pukul 08.00 WIB kembali lagi ke sini ambil nomor antrean. Tadi dapat nomor antrean 10," kata warga Semanggi tersebut.

Baca juga: KPPU Ancam Sanski Denda Rp 1 M Pelaku Praktik Tying Minyak Goreng

Dia mengaku baru sekali membeli minyak goreng sampai mengantre lama. Minyak goreng tersebut dipakai untuk menggoreng kerupuk karak.

"Saya ikut bantu paklik jualan kerupuk karak. Biasanya yang beli minyak paklik. Dari tadi pagi antre baru siang ini dapat minyak goreng," ungkap dia.

10 drum sehari

Pemilik Toko Sumber Jaya Pasar Gede Solo, Leni mengatakan, setiap hari menyetok 10 drum minyak goreng curah.

Saking banyaknya pembeli, 10 drum minyak goreng yang disiapkan tersebut langsung habis.

"Harganya Rp 15.500 per kilogram. Masih sesuai pemerintah," kata dia.

Menurut dia dalam sehari disediakan 100 nomor antrean dan khusus untuk warga Solo.

Setiap pembeli diberikan nomor antrean dan menyerahkan fotokopi identitas kartu tanda penduduk (KTP).

"Sementara KTP Solo. Sebagain ada yang sudah berlangganan dan ada yang baru," terang Leni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com