Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Ramadan, Tradisi Dugderan Digelar di Semarang Tanpa Arak-arakan

Kompas.com - 29/03/2022, 14:44 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, bakal menggelar tradisi dugderan secara sederhana untuk menyambut Ramadhan.

Meski tidak semeriah pada saat sebelum pandemi, tapi budaya asli Kota Semarang ini tetap dilaksanakan dengan pembatasan.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, tradisi dugderan tahun ini masih digelar tanpa pawai seperti pada saat sebelum pandemi.

"Tradisi dugderan tetap akan dilakukan hanya metodenya masih belum bisa arak-arakan di jalan raya," jelas Hendi usai pengecekkan stok minyak goreng di Pasar Bulu, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Mengenal Dugderan, Tradisi Sambut Ramadhan di Kota Semarang

Hendi mengungkapkan prosesi akan diawali dengan acara pembukaan secara simbolis di Balai Kota Semarang.

Kemudian, acara dilanjutkan secara terbatas di Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman, Kawasan Pasar Johar.

"Proses itu kita mulai dari halaman Balai Kota kemudian pindah ke Masjid Agung Semarang," kata Hendi.

Rencananya, rangkaian acara tradisi Dugderan tahun ini juga akan dilaksanakan di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang.

Baca juga: Dugderan, Tradisi Sambut Ramadan di Semarang

Tujuannya yakni untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa telah tiba bulan yang penuh berkah.

"Kita sudah dapat kabar dari Pak Gubernur beliau bersedia menerima kita di MAJT dan menyampaikan masyarakat bahwa Ramadan akan segera tiba dan mulai menata kehidupan lebih baik di bulan yang penuh berkah," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' Buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" Buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com