Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Keluarga Akan Makamkan Prajurit TNI Korban Serangan KKB di Pekarangan Rumahnya

Kompas.com - 29/03/2022, 01:11 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KUPANG, KOMPAS.com- Keluarga Praka Marinir (Anumerta) Wilson Anderson Here akan memakamkan jenazah prajurit TNI korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu di pekarangan rumahnya.

Pemakaman rencananya bakal dilaksanakan secara militer, Rabu (30/3/2022) di pekarangan rumah di Jalan Oeklipi, RT 16 RW 06 Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT.

"Tempat pemakaman jenazah di bagian belakang pekarangan rumah," ujar ayah kandung Praka Wilson yang bernama Karel Here, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Jenazah Praka Anumerta Wilson, Korban Serangan KKB, Akan Dimakamkan di Pekarangan Rumahnya

Ini alasan keluarga

Prajurit TNI AL memasukan peti jenazah prajurit Marinir ke ambulan untuk diberangkatkan ke kampung halaman usai upacara pelepasan jenazah di Timika, Papua, Senin (28/3/2022). Dua prajurit Marinir TNI AL yakni Lettu Marinir (Anumerta) Muhammad Ikbal dan Praka Marinir (Anumerta) Wilson Anderson Here gugur dalam serangan kelompok separatis teroris (KST) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (26/3/2022).ANTARA FOTO/SEVIANTO PAKIDING Prajurit TNI AL memasukan peti jenazah prajurit Marinir ke ambulan untuk diberangkatkan ke kampung halaman usai upacara pelepasan jenazah di Timika, Papua, Senin (28/3/2022). Dua prajurit Marinir TNI AL yakni Lettu Marinir (Anumerta) Muhammad Ikbal dan Praka Marinir (Anumerta) Wilson Anderson Here gugur dalam serangan kelompok separatis teroris (KST) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (26/3/2022).

Keluarga memiliki alasan mengapa ingin memakamkan Wilson di rumah.

Mereka ingin berada lebih dekat dengan Praka Wilson agar bisa mendoakan sewaktu-waktu.

Sedangkan apabila dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, keluarga menilai, lokasi itu tidak setiap hari dibuka.

"Kalau di rumah, kami setiap hari bisa bakar lilin dan tabur bunga untuk mengenang anak kami," tutur sang ayah.

Baca juga: Kapolda NTT Ikut Usung Peti Jenazah Pratu Wilson Here Saat Tiba di Rumah Duka

Menolak pemakaman di TMP

Mulanya, pihak TNI AL telah tiga kali mendatangi keluarga untuk meminta izin memakamkan Praka Wilson di Taman Makam Pahlawan Dharma Loka Kupang.

Sebab, Praka Wilson gugur demi negara dalam tugas operasi di Papua.

Dia juga telah mendapat penghargaan kenaikan pangkat yakni dari Pratu Marinir menjadi Praka Marinir (Anumerta).

Namun permintaan pemakaman di TMP itu ditolak oleh keluarga. Mereka memilih untuk memakamkan Praka Wilson di rumah.

Baca juga: Keluarga Bersiap Sambut Jenazah Pratu Wilson Here, Korban Gugur Serangan KKB di Papua

 

Jenazah Pratu Marinir Wilson Anderson Here (25), anggota TNI Angkatan Laut yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, tiba di rumah duka di  RT 16 RW 06 Jalan Oeklipi, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Senin (28/3/2022) KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Jenazah Pratu Marinir Wilson Anderson Here (25), anggota TNI Angkatan Laut yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, tiba di rumah duka di RT 16 RW 06 Jalan Oeklipi, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Senin (28/3/2022)
Sosok Praka Wilson dan impian menjadi TNI

Serangan KKB membuat keluarga kehilangan sosok Praka Wilson yang lahir di Kupang NTT pada 15 Agustus 1997.

Wilson adalah anak ketiga dari enam bersaudara pasangan Karel Here dan Ina Here.

Menurut Karel, putranya tersebut memang berkeinginan menjadi prajurit TNI sejak masih kecil.

"Anak saya ini berkeinginan menjadi prajurit TNI mengikuti jejak kakeknya yang juga berprofesi sebagai abdi negara TNI AL," kata dia.

Keinginan Wilson tercapai. Pada tahun 2018 Wilson resmi menjadi prajurit TNI AL dan ditempatkan bertugas di wilayah Sorong, Papua.

Pada Agustus 2019 hingga Maret 2022, Wilson ditugaskan menjalankan operasi di Timika selama delapan bulan.

Baca juga: Serangan KKB ke Pos Marinir di Nduga Dilakukan dari 2 Arah, Pakai Senjata Api dan Granat

Serangan KKB

Karel tak menyangka putranya menjadi prajurit TNI yang gugur dalam serangan KKB pada Sabtu (26/3/2022).

"Kami dapat informasi kalau anak kami meninggal pada Minggu sekitar pukul 02.00 Wita," ujarnya.

Sebelum KKB melontarkan granat dalam serangannya, Wilson sempat menelepon orangtuanya dan mengabarkan bahwa dia baru saja selesai berolahraga voli.

Setelah itu Wilson dan beberapa rekannya berpatroli hingga terjadi serangan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor: Andi Hartik, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com