Saat beristirahat di dalam rumah, tiba-tiba lampu di rumah itu mati sekitar pukul 22.00 WIB. W menyangka token listrinya habis. Ia pun meminta NM untuk menemaninya keluar mengisi token listrik.
Saat keluar rumah, W dan NM kaget karena di depan rumah sudah ada Brigpol AN. Dengan caci maki, Bripgol AN mendatangi NM dan menyiramnya dengan bensin.
Ternyata terungkap listrik mati disebabkan karena ulah Brigpol AN yang sengaja mematikan listrik dari luar agar NM keluar dari kontrakan.
"Pelaku masuk langsung menyiram NM pakai bensin yang dibawa pakai botol, dia berteriak-teriak mau membakar NA,” ujarnya.
Baca juga: Beda Pilihan Cakades, Anggota Linmas di Sumba Timur Nekat Bakar Rumah Warga
W berusaha mencegah Brigpol AN untuk menghentikan tindakannya. Namun karena emosi, AN tak mengindahkan ucapan W dan membakar NM dengan korek api yang dipegangnya.
W bercerita NM berteriak meminta tolong saat api membakar tubuhnya dengan cepat.
Melihat itu pelaku sempat menarik NM dan memeluk tubuh kekasihnya yang terbakar.
“Melihat korban terbakar, pelaku langsung menarik NM dan dipeluknya. Polisi itu juga sempat ikut terbakar di bagian tangan dan wajah,” ujar W.
Warga sekitar yang melihat keributan langsung keluar rumah. Keduanya pun dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.
Baca juga: Gara-gara Pinjol, Pria di Sumut Nekat Bakar Kakak Ipar, Ini Cerita Lengkapnya
Sementara itu kakak kandung korban T (27), saat ditemui di depan ICU membenarkan jika adiknya menjalin hubungan dengan Brigpol AN.
Namun saat tahu kekasihnya memiliki anak dan istri, NM memilih untuk menjauh.
Hal tersebut membuat AN terus mengejar-ngejar adiknya. Sementara itu ibu kandung korban, Y (50) hanya berharap agar pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
"Kami memang dari keluarga tidak mampu namun Kami akan terus menuntut keadilan. Tangkap pelaku yang bakar anak aku, hukum selama-lamanya, tolongan nian pak. Kami ini korban bukan pelaku," ratapnya
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor : Gloria Setyvani Putri), TribunSumsel.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.