Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Puskesmas di Luwu Utara Mengamuk dan Serang Koordinator Vaksinasi, Ini Kronologinya

Kompas.com - 26/03/2022, 12:16 WIB
Amran Amir,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUWU UTARA, KOMPAS.com - Kepala Puskesmas Sukamaju, Luwu Utara, Sulawesi Selatan bernama Tola mengamuk dan menyerang Koordinator Vaksinasi Puskesmas Sukamaju.

Peristiwa tersebut terjadi saat rapat dengar pendapat antara pegawai Puskesmas dan Kepala Puskesmas Sukamaju.

Baca juga: Motor yang Dikendarai Tiba-tiba Terbakar, Dua Pelajar di Luwu Utara Pingsan

Video viral

Video yang memperlihatkan Kepala Puskesmas mengamuk tersebut viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 26 detik itu terlihat Tola mengamuk, menendang meja, dan berusaha menyerang stafnya.

Tampak pula beberapa orang staf perempuan berupaya memegangi Tola dan mencoba melerai perkelahian.

Diduga, Kepala Puskesmas tersebut mengamuk akibat Koordinator Imunisasi dan Vaksinasi Puskesmas Sukamaju, Masita mempertanyakan teknis insentif tenaga medis dan SK.

Baca juga: Bawa Kabur Anak di Bawah Umur hingga Hamil, Pemuda di Luwu Utara Ditangkap Polisi

Penjelasan Kepala Puskesmas

Saat dikonfirmasi, Tola mengaku emosi menghadapi pegawainya yang menanyakan insentif serta SK.

Namun, Tola membantah jika dirinya melakukan penyerangan terhadap pegawainya.

Saat itu Tola berniat meninggalkan rapat namun temannya melarangnya meninggalkan rapat.

“Karena saya yang pimpin rapat jadi teman-teman saya melarang saya untuk meninggalkan rapat,” kata Tola, Sabtu (26/3/2022).

Tola mengaku telah meminta maaf kepada para stafnya.

Baca juga: Motor yang Dikendarai Tiba-tiba Terbakar, Dua Pelajar di Luwu Utara Pingsan

 

DPRD gelar rapat

Kejadian ini menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Utara.

Mereka pun menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang gabungan komisi pada Jumat (25/3/2022).

Koordinator Imunisasi dan Vaksinasi Puskesmas Sukamaju Masita yang hadir dalam RDP tersebut mengungkapkan bahwa sebelum terjadi penyerangan terhadap dirinya, ia dan tim vaksinator lainnya mengadakan rapat di Hotel Yuniar.

“Usai rapat di Hotel Yuniar, Kapus Sukamaju Tola kembali mengadakan pertemuan di Aula Puskesmas dengan keadaan emosi,” ucap Masita.

Baca juga: Seorang Ayah di Luwu Utara Setubuhi 2 Anak Kembarnya dan Teman Anaknya

Masita melanjutkan, sebelumnya Tola meminta tim untuk menyampaikan semua unek-uneknya.

“Karena teman-teman vaksinator percayakan saya untuk menyampaikan unek-unek kami terkait insentif. Insentif tahun lalu (2021) sudah dibayarkan walau tidak sesuai dengan juknis yang ada karena memang itu menjadi kesepakatan awal,” ujar Masita.

Masita melanjutkan, untuk tahun 2022 tim meminta insentif dibayarkan sesuai dengan juknis (SK Vaksinator) yakni Rp 1,5 juta untuk dokter.

“Rp 1,5 juta untuk dokter (satu orang), untuk vaksinasi Rp 1 juta untuk 5 orang dan anggota Rp 750.000, setelah saya menanyakan hal tersebut dan masalah-masalah lainnya, Kepala Puskesmas yang sudah dalam keadaan emosi dan menganggap saya duduk kurang sopan sehingga membuat beliau tak dapat menahan amarahnya,” tutur Masita.

Baca juga: Motor yang Dikendarai Tiba-tiba Terbakar, Dua Pelajar di Luwu Utara Pingsan

Sementara anggota DPRD Luwu Utara, Hamka mengatakan bahwa persoalan tersebut sudah dimediasi.

“Dari rapat kita simpulkan bahwa masalah ini merupakan masalah internal dan masalah penanganan insentif Covid-19,” jelas Hamka.

Setelah RDP digelar, pihak Kepala Puskesmas Sukamaju meminta maaf ke bawahannya atas kejadian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com