Sama seperti DIY, PTM 100 persen di Surabaya, Jawa Timur, akan digelar pada Senin (28/3/2022).
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh menjelaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan untuk menyambut PTM 100 persen.
"Kami sudah bertemu dengan teman-teman kepala sekolah, termasuk guru dan perwakilan wali murid. Insya Allah, kami siapkan 100 persen. Paling lambat, Senin," ungkapnya, Kamis, dikutip dari Tribun Jatim.
Selain itu, Dinas Pendidikan juga mulai menyiapkan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan dan Satgas Pencegahan Covid-19 internal sekolah.
Baca juga: Pelaksanaan PTM 100 Persen di Surabaya Tunggu PPKM Level 1, Ini Pertimbangannya
Dalam pelaksanaan PTM 100 persen di Surabaya, seluruh siswa datang ke sekolah bersamaan. Mengenai durasi PTM, baik SD dan SMP, berlangsung selama 6 jam pelajaran.
"Untuk SMP, 30 menit per jam pelajaran. Sedangkan untuk SD sekitar 25 menit per jam pelajaran. Kami beri waktu relaksasi 10 menit," tuturnya.
Saat jam pulang, siswa bakal diatur, termasuk dengan menyiapkan ruang transit, sehingga kerumunan bisa diantisipasi.
Yusuf menerangkan, dalam pelaksanaan PTM 100 persen, siswa harus tetap melaksanakan protokol kesehatan ketat, mulai menggunakan masker, cek suhu, hingga jaga jarak.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, keputusan ini diambil berdasarkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Surabaya berada di level 1.
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Surabaya Bersiap PTM 100 Persen Lagi
Selain itu, kasus Covid-19 di Surabaya juga disebut cenderung menurun.
Meski sudah menetapkan PTM 100 persen, Eri menuturkan bahwa pemkot tetap akan meminta persetujuan orangtua.
"Kami sudah minta teman-teman Dinas Pendidikan untuk paling tidak, Senin (PTM 100 persen). Namun, tetap dengan persetujuan orangtua," bebernya.
Eri menyampaikan, pelaksanaan PTM 100 persen bisa meminimalisasi dampak negatif pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selain itu, PTM juga dinilai bisa membawa manfaat lebih besar.
"Bismillah. Sebab, dengan daring dampaknya sangat luar biasa. Jadi, dengan (PTM) bisa sekalian sosialisasi (dengan teman), nggak lihat gambar atau mikir macam-macam. Hal negatif bisa kita kurangi," paparnya.
Baca juga: PTM 100 Persen di Malang Ditunda, Ini Penjelasan Wali Kota