Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Kuta Mandalika, Polisi Sebut karena Penyempitan Sungai

Kompas.com - 23/03/2022, 07:31 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Banjir kembali menerjang Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (22/3/2022).

Banjir yang membawa material lumpur itu diperkirakan mencapai ketinggian lebih dari 1 meter dan merendam lima dusun yang ada di Desa Kuta, yakni Dusun Baturiti, Mong, Emate, Merendeng  dan Mengalung.

Kepolisian Sektor (Polsek) Mandalika mengungkapkan banjir tersebut disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi yang melanda wilayah tersebut. Selain itu, kondisi aliran sungai yang menyempit juga menjadi penyebab terjadinya banjir.

Baca juga: Usai Perhelatan MotoGP, Desa Kuta Diterjang Banjir

"Ketika itensitas curah hujan tinggi beberapa kali mengalami banjir yang diperkirakan karena ruas sungai yang terlalu kecil dan  tidak mampu menampung debit air yang tinggi sehingga meluap ke permukiman warga," kata Kapolsek Kawasan Mandalika, Iptu I Made Dimas dalam keterangan tertulis, Rabu (23/3/2022).

Dimas menjelaskan bahwa di wilayah Kuta, pembangunan sangat masif. Diduga, pembangunan itu tanpa mempertimbangkan wilayah sepadan sungai.

"Pembangunan yang cukup pesat dan tidak didukung dengan sistem saluran air yang memadai diperkirakan juga bisa menjadi penyebab sering terjadinya banjir di seputaran Desa Kuta," ungkap Dimas.

Baca juga: Tertinggi dalam Sejarah, Bandara Lombok Catat 15.164 Pergerakan Penumpang dalam Sehari Pasca-pergelaran MotoGP

Banjir tersebut dikabarkan surut pada pukul 17.30 Wita, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.

Pihaknya saat ini telah melakukan pertolongan kepada warga untuk membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah akibat banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com