Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Bukit Sirkuit Mandalika

Kompas.com - 22/03/2022, 15:39 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Menurut Kume, banjir pada waktu itu merupakan kejadian pertama sejak ia bermukim di Desa Kuta pada 1990-an. Ia menduga bencana itu disebabkan vegetasi di Bukit Lenser yang mulai gundul karena proyek galian. Sungai yang menggenang di sebelah rumahnya berhulu di Bukit Lenser yang tak lagi dikelilingi pepohonan.

Samah Gare, korban banjir lainnya di Desa Kuta, mengatakan sungai dari Bukit Lenser awalnya punya kedalaman lebih dari dua meter. Dasar kali itu kini menjadi dangkal karena digenangi lumpur yang datang dari hulu.

“Lumpur itu tanah yang berguguran karena pengerukan di bukit,” ujar Samah.

Baca juga: 10.000 Tiket Kelas Festival MotoGP Mandalika Habis Terjual

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nusa Tenggara Barat telah meneliti penyebab bandang di Desa Kuta. Dinas menerjunkan tim pada 7 April 2021 ke Bukit Lenser.  Kepala Bidang Perlindungan Hutan, Konservasi Sumber Daya Alam, dan Ekosistem, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nusa Tenggara Barat, Mursal, yang ikut ke lapangan, menyebutkan pohon-pohon di bukit justru berganti dengan ladang jagung.

Minimnya area tangkapan air hujan di Bukit Lenser ditengarai menjadi penyebab banjir bercampur tanah yang menerjang Desa Kuta.

“Bukit itu menjadi tempat terbuka yang tak punya saringan untuk menangkap air hujan karena hutannya sudah gundul,” kata Mursal.

Baca juga: 5 Fakta Menarik MotoGP Mandalika, dari Aksi Rara si Pawang Hujan hingga Dedikasi Juara untuk Risman

Koordinator Inspektur Tambang Wilayah NTB Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Idham Halid, mengklaim pihaknya belum menerima laporan mengenai dugaan galian ilegal yang memicu kerusakan lingkungan dan banjir di Desa Kuta. Ia menyebutkan kepolisian dapat menggulung para penambang jika aktivitas pengerukan Bukit Lenser tak dilengkapi dengan izin.

Kepala Kepolisian Resor Lombok Tengah, Ajun Komisaris Besar Heri Indra Cahyono, menjelaskan bahwa polisi telah menyelidiki dugaan penambangan tanah ilegal di Bukit Lenser. Penyelidikan itu bermula dari laporan masyarakat yang dirugikan oleh aktivitas tambang.

“Kami akan menindak jika ditemukan bukti adanya illegal mining,” ujar Heri.

***

Liputan ini terbit atas kerja sama Tempo dengan Tempo Institute dan Kompas.com dengan dukungan International Media Support.

Credit

Penulis: IDHAM KHALID

Editor: ANTON APRIANTO, RAYMUNDUS RIKANG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com