Sudah menyurati Bupati Manggarai Barat
Belasius mengaku, warga Dusu Naba, Desa Compang Longgo sudah menyurati Pemkab Manggarai Barat untuk mengatasi persoalan tersebut. Sebab, berdampak pada keberlangsungan hidup warga setempat.
Beberapa waktu lalu, kata dia, pihaknya sempat menemui Wakil Bupati Manggarai Barat di Labuan Bajo untuk menyampaikan langsung persoalan tersebut.
"Waktu itu, kita sampaikan ke pemerintah agar memikirkan solusi dari persoalan ini. Jawaban waktu itu, Pemda akan koordinasi ke provinsi karena izinnya dari sana. Tetapi kan, kalau begitu jawabannya, mana hasilnya. Sekarang bendungan dan irigasi kering. Bagaimana nasib kami di sini," ungkap Belasius.
Ia menyebut, sejak tanggul jebol, air tak lagi mengalir di irigasi menuju ratusan hektare persawahan Walang.
Baca juga: Jenazah Digotong Seberangi Kali dengan Seutas Tali di Manggarai Barat, Warga: Tak Ada Pilihan Lain
Padi yang kini panen, kata dia, hidup karena air hujan. Jika tidak, para petani di desa tersebut nyaris gagal panen.
"Hasil panen kami kali ini menurun. Itu tadi, saat tanaman sangat butuh air, tetapi air tidak ada. Jadinya hasil panen kali ini menurun drastis," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, jika tanggul bendungan Wae Cebong tak segera diperbaiki, para petani tak bisa lagi menanam di musim depan.
"Kita di sini kan, musim berlanjut. Kalau tanggul bendungan tidak diperbaiki, maka kita tidak bisa tanam. Kami mau hidup bagaimana. Sumber hidup kami dari sawah Walang. Anak-anak kami sekolah hasil dari sawah Walang," ungkapnya.
Ia pun meminta dan berharap langsung kepada Presiden Joko Widodo dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat untuk memikirkan nasib ratusan petani di wilayah tersebut.
"Bapak Presiden, tolong kami, sumber hidup kami hilang karena tanggul bendungan jebol," ungkap dia penuh harap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.