Ia pun menunggu bantuan datang di lantai dua rumahnya seorang diri.
Hingga akhirnya sekitar 18.30 Wita, ia dibantu oleh petugas dan warga untuk dievakuasi ke tempat aman.
Setelah di evakuasi dari rumahnya, Lela mengungsi di rumah ibunya.
Baca juga: Dianggap Tak Ikut Tangani Banjir, Seorang Camat di Kebumen Dicopot dari Jabatannya
Hingga saat ini, ia masih mengungsi dan menunggu banjir di rumahnya surut. Kondisi kandungan yang tinggal menunggu waktu itu membuatnya khawatir.
Terlebih akses di Sangatta nyaris lumpuh total, sehingga ia kerap terpikir cara menuju rumah sakit jika kandungannya mulai bereaksi.
"Aku enggak bisa ke dokter, jadi alternatif kalau pun harus lahiran pilihanku cuma puskesmas doang, itu saja yang bisa diakses. Rumah sakit jauh soalnya dari tempatku, enggak ada jalan menuju rumah sakit, jalan ketutup semua," jelasnya.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Sebagian Wilayah Banyumas dan Cilacap Kembali Tergenang Banjir
Di lain sisi, Lela menyayangkan bantuan dari pemerintah maupun pihak lainnya belum ada satu pun yang datang.
Mau tak mau, warga inisiatif membangun dapur umum sendiri di lingkungan rumah Lela.
"Memang enggak ada masuk sama sekali bantuan. Kami bikin dapur umum warga di RT ku saja. Dari hari pertama juga mati listrik, PDAM juga mati dari kemarin, jadi kondisi agak sulit di sini," tuturnya.
Baca juga: Banjir Rendam Rendam 3.121,3 Hektar Sawah, Pemkab Purworejo Klaim Tak Ada Gagal Panen
Saat ini yang dibutuhkan warga adalah bahan makanan serta perlengkapan bayi dan obat-obatan.
Warga mengaku baru bisa mendapatkan bahan makanan sejak Minggu (20/3/2022).
"Bahan makanan yang paling penting, karena di sini kami butuh makan, sebab warung dan toko juga pada tutup," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.