Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sirkuit Mandalika Macet Parah, Penonton MotoGP Keluhkan Pengaturan Amburadul

Kompas.com - 20/03/2022, 20:56 WIB
Fitri Rachmawati,
Khairina

Tim Redaksi

MANDALIKA, KOMPAS.com-Pascaperhelatan Pertamina Mandalika Grand Prix Of  Indonesia, penonton terjebak dalam kemacetan yang cukup parah baik dari pintu barat maupun pintu timur.

Hampir seluruh ruas jalan Sirkuit Mandalika diwarnai kemacetan kendaraan dan kerumunan warga usai menonton, hingga Minggu malam (20/3/2022).

Kemacetan terjadi dari pintu barat maupun pintu timur, lokasi keluarnya penonton  MotoGP yang telah berakhir pukul 17.00 Wita.

Baca juga: Jalur Keluar Sirkuit Mandalika Macet Parah, 3 Jam Hanya untuk Sampai ke Parkir

Penonton yang menumpuk dan kendaraan termasuk bus pengangkut menjadi penyebab kemacetan.

Aparat kepolisian berusaha mengurai kemacetan tersebut namun hingga Minggu malam malam ini kemacetan masih terjadi

Penonton yang jalan kaki terpaksa memilih mobil bak terbuka agar keluar dari kemacetan tersebut.

"Aduh kenapa bisa macet begini, ini dak ada pengaturan, jadi kami ini bingung diaturnya seperti apa," kata Mulyadi, penonton asal Tanjung Priok, Jakarta.

Baca juga: Jalan Keluar Sirkuit Mandalika Macet Parah, Kendaraan Tak Bergerak Sama Sekali

Bersama rekanya Mulyadi masih menunggu mobil jemputan harus sabar menanti jemputan kendaraan pribadi.

Karena jalan macet parah, kendaraan pribadi  bercampur dengan dengan kendaraan pribadi.

"ini untuk penyelenggara ya, mestinya sudah bisa diperkirakan massa akan banyak, mestinya layanan yang lebih menyamankan, kita ke sini kan, bukan gratisan, kita bayar,  kita datang jauh-jauh, tapi pelayanan begini, " kata Mulyadi.

Kecewa

Mulyadi mengaku kecewa dengan proses penanganan kemacetan yang tidak terkendali. Sama persis saat penukaran tiket yang tidak terarah.

"Tiket aja susah ngurusnya, kita harus antri. kordinasinya dak sama, perintahnya berubah ubah. Awalnya diminta naik Bus dirubah lagi, diputar lagi tidak karuan, membingungkan  membuat capek," kata Mulyadi.

Baca juga: 46 Drone Liar di Area Udara Sirkuit Mandalika Dilumpuhkan

Hida yang mengantri di pintu timur juga mengeluh, mobil yang ditumpanginya sama sekali tidak bisa bergerak, karena macet sangat panjang.

"Ini enggak bisa begerak sama sekali, kacau pengaturannya,"kata Hida.

Sejumlah evaluasi disampikan penonton MotoGP.

Mereka mengharap pemerintah bisa memperbaiki mekanisme even agar tidak ada masalah, mulai dari penukaran di loket tiket, kesiapan bus pengangkut dan jalan yang lebih luas agar kemacetan dapat terurai.

Bahan evaluasi

Sementara itu, Dirut Mandalika Grand Prix Asociation (MGPA) Priandhi Satria mengatakan kemacetan ini akan menjadi evaluasi bersama agar ke depannya tak ada masalah.

"Ini akan menjadi bahan evaluasi kami, ke depan akan lebih baik, jalan depan Sirkuit Mandalika mungkin bisa diperluas, agar even even selanjutnya bisa lebih baik," kata Andhi.

Andhi mengatakan, penyelenggaraan balap MotoGP di Indonesia cukup melegakan apalagi setelah menunggu 20 tahun lamanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Regional
Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com