Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal soal Terduga Kasus Narkoba di Padang Pariaman yang Tewas Usai Ditangkap Polisi

Kompas.com - 18/03/2022, 12:10 WIB
Perdana Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Seorang warga Nagari atau Desa Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Eri Peter (37) tewas usai ditangkap polisi.

Eri yang menjadi terduga kasus narkoba itu ditangkap di rumahnya di Desa Sungai Asam, Senin (14/3/2022).

Namun usai ditangkap polisi yang disaksikan sejumlah warga, Eri meninggal dunia satu hari setelahnya di RSUD Parit Malintang.

Baca juga: Terduga Kasus Narkoba Tewas Usai Ditangkap, 2 Polisi di Padang Pariaman Diperiksa Propam

Eri tewas dengan luka lebam di wajah dan kaki melepuh serta ada luka sobek.

Berikut ini, Kompas.com merangkum kasus Eri yang tewas usai ditangkap polisi.

1.  Viral di media sosial

Sebuah video yang memperlihatkan penangkapan Eri viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, terlihat Eri yang diborgol tertelungkup di teras sebuah rumah sambil meringis kesakitan.

"Aduh...sakik (sakit-red) pak," kata Eri.

Kemudian terdengar suara seorang yang diduga polisi membentak pria itu.

"Bisa diam ang ndak (bisa diam kamu ngak-red)," kata pria yang diduga polisi itu.

Video itu juga memperlihatkan suasana penangkapan yang disaksikan sejumlah warga.

Baca juga: Viral Video Terduga Kasus Narkoba Tewas Usai Ditangkap Polisi

Sebuah akun Facebook @Eko Ali Agus Putra membagikan video berdurasi 27 detik tersebut.

Selain itu, akun Facebook tersebut membagikan video lain berisikan pengakuan dari adik korban.

Kemudian ada dua foto jenazah korban yang memperlihatkan bagian kepala mengalami memar dan kaki luka.

"Salamaik (selamat-red) jalan bg eri peter," tulis akun itu.

 

2. Ditangkap dalam keadaan segar

Wali Korong Sungai Asam, Anuar, orang yang menjadi saksi penangkapan Eri oleh polisi mengungkapkan kronologi kejadian itu.

Menurut Anuar, penangkapan terhadap warganya itu terjadi pada sekitar pukul 20.00 WIB, Senin (14/3/2022).

"Saya diberitahu pemuda sekitar pukul 20.00 WIB. Kemudian saya ke sana," kata Anuar kepada Kompas.com, Kamis (17/3/2022).

Menurut Anuar, saat dia datang ke lokasi, warga sudah ramai menyaksikan penangkapan itu.

Saat itu, Eri sedang tertelungkup dengan tangan diborgol di belakang dan terlihat ada darah keluar dari telinga.

"Korban terlihat meringis kesakitan dan disuruh mengaku oleh polisi," kata Anuar.

Kemudian saat digiring ke mobil, kata Anuar, Eri masih dalam keadaan segar dan mampu berjalan dengan baik.

"Masih dalam keadaan segar. Tidak ada luka lebam dan kaki terluka dan melepuh seperti yang terlihat usai dia meninggal dunia," kata Anuar.

Anuar mengakui saat dia datang, Eri yang sempat kabur sudah ditangkap kembali.

Namun demikian, Anuar memastikan tidak ada seorang pun warga yang memukul korban.

"Tidak ada warga yang memukul korban. Saat kabur korban ditangkap polisi, bukan warga," kata Anuar menjelaskan.

3. Ada kejanggalan

Anuar menyebutkan barang bukti ditemukan polisi setelah pelaku ditangkap.

Barang bukti itu berupa narkoba yang ditemukan polisi dalam bungkusan rokok bermerek Surya setelah pelaku dibawa ke Mapolres Padang Pariaman.

"Jadi usai Eri dibawa dengan mobil, sekitar 15 menit dua polisi kembali datang dengan maksud mengambil handphone Eri Peter. Setelah itu, mereka jalan ke samping rumah dan kemudian tiba-tiba berteriak menemukan narkoba dalam bungkusan rokok Surya," kata Anuar.

Anuar mengatakan, ada keanehan dalam penemuan barang bukti itu. Sebab, rokok korban bukanlah merek tersebut.

"Ini yang cukup aneh, sebab rokok korban itu Magnum atau Sampoerna Mild," kata Anuar.

Anuar menyebutkan, korban berprofesi sebagai sopir atau tukang servis alat-alat elektronik.

"Kadang dia sopir, dan juga tukang servis alat elektronik," kata Anuar.

 

4. Sempat kabur

Kasubag Humas Polres Padang Pariaman, AKP Emel Sagra mengatakan, peristiwa itu berawal dari penangkapan target operasi kasus narkoba Eri Peter (37) di rumahnya.

Ketika penangkapan, pelaku sempat berupaya melarikan diri sehingga dikejar petugas.

"Saat berupaya melarikan diri itu, diduga pelaku dipukul warga. Mungkin ada yang tidak senang," kata Emel.

Kemudian setelah ditangkap, pelaku dibawa ke Mapolres Padang Pariaman serta diperiksa dan diambil Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Setelah di BAP, pelaku kemudian diamankan di dalam sel tahanan. Namun tidak selang beberapa lama, pelaku mengeluhkan ada yang sakit. Karena itu petugas membawanya ke RSUD Parit Malintang," kata Emel.

5.  Ada 2 polisi diperiksa

Pascatewasnya Eri usai ditangkap di Padang Pariaman, dua polisi diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumbar.

"Benar, sudah ada dua orang polisi yang diperiksa Propam Polda," kata Emel.

Emel menyebutkan, dua polisi itu merupakan anggota Reserse Narkoba Polres Padang Pariaman yang terlibat dalam penangkapan Eri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com