Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Tidar dan Kisah Syekh Subakir

Kompas.com - 17/03/2022, 12:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tangah Ganjar Pranowo mengikuti prosesi penyatuan air dan tanah di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nuasantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam paser Utara (PPU) Kalimantan Timur.

Dalam prosesi tersebut Ganjar membawa air dan tanah dari dua gunung di Jawa Tengah.

Air yang dibawa berasal dari Pertapaan Bacolono di Lereng Gunung Lawu tepatnya di Desa Gondosuli, Kecamatan Tamangwangu, Kabupaten Karanganyar.

Namun belakangan diketahui bahwa sumber air masuk tersebut masuk wiyah Jawa Timur.

Baca juga: PPKM Level 4, Tidak Ada Tradisi Malam 1 Suro di Gunung Tidar Magelang

Di Pertapaan Bancolono terdapat dua sumber mata air yang disakralkan yakni Sendang Lanang (pria) dan Sendang Wedok (perempuan).

Sejak abad ke-11 masehi, sumber air yang berada di lereng Gunung Lawu tersebut menjadi tempat yang dikeramatkan masyarakat sekitar.

Masyarakat memanfaatkan air di sendang tersebut untuk bersuci sebelum melakukan ritual. Selain itu, diceritakan raja terakhir Majapahit memilik menenangkan diri di pertapaan Bacolono.

Hal tersebut diperkuat dengan keberadaan tiga candi yang dibangun di masa akhir kejayaan Mahapahit yakni Candi Sukuh, Candi Cetho dan Candi Kethek.

Sementara tanah yang dibawa ke IKN diambil dari Gunung Tidar, Kota Magelang yang diyakini sebagai pusat tanah Jawa.

Baca juga: Lokasi yang Pernah Dijadikan Tempat Ritual Keraton Agung Sejagat: Dieng hingga Gunung Tidar

Gunung Tidar dan Kisah Syekh Subakir

Prosesi penyandingan dua elemen, Tanah dan Air di pelataran Gunung Tidar, dalam rangka menyambut Haornas, Sabtu (9/9/2017) mendatang. KOMPAS.com/Ika Fitriana Prosesi penyandingan dua elemen, Tanah dan Air di pelataran Gunung Tidar, dalam rangka menyambut Haornas, Sabtu (9/9/2017) mendatang.
Gunung Tidar tak bisa dilepaskan dari seorang tokoh yang dikenal dengan nama Syech Subakir seorang pemuka agama yang berasal dari Turki

Dikisahkan Syech Subakir adalah orang yang menanam paku yang berisi Rajah Kalacakra di Puncak Tidar untuk mengusir segala balak, marabahaya baik dari manusia maupun makhlus halus.

Salah satu pegiat budaya magelang yang juga konsern terhadap eksistensi budaya Tidar, Bambang Eka Prasetya bercerita jika Syekh Subakir merupakan leluhur sekaligus salah satu penyebar agama Islam di Jawa Tengah yang berasal dari Persia.

“Konon ia menemukan daratan Magelang ratusan tahun lalu, ia menancapkan sebuah prasasti yang sarat akan makna bagi para penerusnya yaitu masyarakat Magelang khususnya, dan masyarakat Indonesia, bahkan dunia pada umumnya,” ujar Bambang di pembukaan Festival Tidar 2016, Jumat (9/12/2016).

Baca juga: Populasinya Melonjak, Ratusan Kera di Gunung Tidar Akan Dipindah

Saat meninggal Syech Subakir kemudian dimakamkan di Gunung Tidar beserta tombaknya.

Fikha Nada Naililhaq dalam jurnal yang berjudul Kearifan Lokal Bertajuk Religi dalam Mite Gunung Tidar: Kajian Antropologi Sastra menulis Gunung Tidar bukanlah gunung dalam arti sesungguhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com