Selain itu, menurut Agung, sebuah riwayat mengisahkan bahwa raja terakhir Majapahit memilih menenangkan diri di pertapaan Bancolono.
"Bahkan, dalam sebuah riwayat diceritakan, raja terakhir Majapahit memilih menenangkan diri di Pertapaan Bancolono. Hal tersebut diperkuat dengan keberadaan tiga candi yang dibangun di masa-masa akhir kejayaan kerajaan itu, yakni Candi Sukuh, Candi Cetho, dan Candi Kethek," papar dia.
Sementara itu, di Gunung Tidar, tempat tanah yang dibawa ke IKN berasal, tertanam sebuah paku yang berisi Rajah Kalacakra untuk menjaga keseimbangan.
Baca juga: Jateng Rawan Bencana, Ganjar Minta Daerah Rajin Akses Informasi BMKG
Di bukit itu juga terdapat makam seseorang yang disebut Wali Allah, yakni makam Syekh Subakir beserta tombaknya.
Dikisahkan, Syekh Subakir adalah orang yang menanam Rajah Kalacakra di Puncak Tidar.
Konon, rajah itu ditanam untuk mengusir segala balak dan marabahaya, baik yang lahir dari ulah manusia maupun makhluk halus.
"Sampai sekarang, mayoritas masyarakat Jawa masih mengeramatkan Gunung Tidar. Siapa pun yang punya hajat besar akan ziarah ke sana, ke makam Syekh Subakir, sekaligus menyimak paku Rajah Kalacakra," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.