Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air yang Dibawa ke IKN Bukan dari Jateng, Ganjar: Emang Enggak Boleh?

Kompas.com - 17/03/2022, 10:02 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak mempermasalahkan sumber air yang dibawa untuk prosesi penyatuan di Titik Nol ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Meskipun demikian, Ganjar meyakini bahwa air tersebut berasal dari Pertapaan Bancolono di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Namun, belakangan diketahui bahwa sumber air tersebut masuk wilayah Jawa Timur.

"Setahu saya itu, Tawangmangu, Mas. Aku lahire ning kono (lahirnya di sana). Jawa Timur yo ra popo to? (tidak apa-apa, kan?), emang enggak boleh. Wong NKRI, ijik milih-milih ngono (masih pilih-pilih begitu)," kata Ganjar usai menghadiri peresmian kantor Bank Jateng Cabang Mungkid Magelang pada Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Air dan Tanah yang Dibawa Ganjar ke IKN Berasal dari Gunung Lawu dan Tidar

Adapun tanah diambil dari Gunung Tidar, Kota Magelang, yang diyakini sebagai titik pusat tanah Jawa.

Sebelumnya, dalam keterangan pers tertulis, Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Provinsi Jawa Tengah Agung Kristianto, Senin (14/3/2022), mengatakan, di Pertapaan Bancolono, terdapat dua sumber mata air yang disakralkan, yakni Sendang Lanang (laki-laki) dan Sendang Wedok (perempuan).

Lokasinya berada di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl), di lereng Gunung Lawu.

Sejak abad ke-11 Masehi, sumber air itu diyakini sebagai tempat keramat oleh masyarakat.

Sebagian besar raja-raja di tanah Jawa memanfaatkan air di sendang itu sebagai alat bersuci sebelum melakukan ritual atau kegiatan-kegiatan sakral kerajaan.

 

Selain itu, menurut Agung, sebuah riwayat mengisahkan bahwa raja terakhir Majapahit memilih menenangkan diri di pertapaan Bancolono.

"Bahkan, dalam sebuah riwayat diceritakan, raja terakhir Majapahit memilih menenangkan diri di Pertapaan Bancolono. Hal tersebut diperkuat dengan keberadaan tiga candi yang dibangun di masa-masa akhir kejayaan kerajaan itu, yakni Candi Sukuh, Candi Cetho, dan Candi Kethek," papar dia.

Sementara itu, di Gunung Tidar, tempat tanah yang dibawa ke IKN berasal, tertanam sebuah paku yang berisi Rajah Kalacakra untuk menjaga keseimbangan.

Baca juga: Jateng Rawan Bencana, Ganjar Minta Daerah Rajin Akses Informasi BMKG

Di bukit itu juga terdapat makam seseorang yang disebut Wali Allah, yakni makam Syekh Subakir beserta tombaknya.

Dikisahkan, Syekh Subakir adalah orang yang menanam Rajah Kalacakra di Puncak Tidar.

Konon, rajah itu ditanam untuk mengusir segala balak dan marabahaya, baik yang lahir dari ulah manusia maupun makhluk halus.

"Sampai sekarang, mayoritas masyarakat Jawa masih mengeramatkan Gunung Tidar. Siapa pun yang punya hajat besar akan ziarah ke sana, ke makam Syekh Subakir, sekaligus menyimak paku Rajah Kalacakra," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Polisi di Flores Timur Diduga Aniaya Awak Kapal

Oknum Polisi di Flores Timur Diduga Aniaya Awak Kapal

Regional
Calon Jemaah Haji Kabupaten Semarang Didominasi Petani

Calon Jemaah Haji Kabupaten Semarang Didominasi Petani

Regional
Soal Calon Menteri Kabinet, Gibran: Keputusan Presiden Terpilih

Soal Calon Menteri Kabinet, Gibran: Keputusan Presiden Terpilih

Regional
Lari dari Dinas, 4 Anggota Polresta Ambon Dipecat tidak Hormat

Lari dari Dinas, 4 Anggota Polresta Ambon Dipecat tidak Hormat

Regional
Cerita Bataona, dari Jurnalis 'Terpanggil' Jadi Relawan Tagana di NTT Selama 16 Tahun

Cerita Bataona, dari Jurnalis "Terpanggil" Jadi Relawan Tagana di NTT Selama 16 Tahun

Regional
Pemkab Rembang Buka Lowongan 3.011 Formasi ASN Tahun 2024

Pemkab Rembang Buka Lowongan 3.011 Formasi ASN Tahun 2024

Regional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic' di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic" di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Regional
Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Regional
Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Regional
Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Soal 'Presidential Club', Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Soal "Presidential Club", Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Regional
Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com