MAGELANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak seluruh bupati dan wali kota di provinsinya menjadi offtaker produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Caranya, dengan berbelanja berbagai produk pelaku usaha kecil di daerahnya masing-masing.
"Sudah ada aturannya, 40 persen dari APBD digunakan untuk pengembangan UMKM. Maka kalau ada acara, belilah di UMKM. Apakah makanan kecil, baju, sepatu, ATK (Alat Tulis Kantor) dan lainnya," kata Ganjar, saat menghadiri pembukaan kantor Bank Jateng Cabang Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (16/3/2022).
Baca juga: Air dan Tanah yang Dibawa Ganjar ke IKN Berasal dari Gunung Lawu dan Tidar
Menurutnya, alokasi 40 persen anggaran tersebut diharapkan dapat menggeliatkan lagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Gagasan ini sudah berjalan dan akan terus didorong agar setiap daerah menerapkannya.
Selain itu, pendampingan terhadap pelaku UMKM juga harus dilakukan karena produk-produk mereka harus terdaftar di e-Katalog jika ingin dibeli oleh institusi atau lembaga pemerintahan.
"Provinsi Jateng sudah punya aplikasi Blankon, daerah mungkin bisa meniru dengan membuat aplikasi lain untuk mewadahi para pelaku UMKM jualan. Kita terus dampingi UMKM bisa maju," katanya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Menanam Mangrove Bersama Alumni UGM di Balikpapan
Di sisi lain, perbankan juga memiliki peran penting dalam pengembangan UMKM, baik itu dengan program-program CSR berupa stimulus bantuan maupun program lainnya.
Bank Jateng sebagai bank milik Pemprov Jateng, kata Ganjar, telah memberikan akses permodalan serta pengembangan bisnis UMKM.
"Tentu banyak yang bisa dilakukan. Bank Jateng punya skime permodalan yang banyak, ada kredit lapak, kredit milenial, kredit untuk pelaku usaha kecil yang bisa dimanfaatkan. Bank lain juga bisa berpartisipasi. Sesuai perintah presiden, kita harus berjuang bagaimana caranya ekonomi bangkit," sebut Ganjar.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.