Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal Iseng, Warga Kampung Wonosari Lampung Tengah Jadi Eksportir Cabai Jawa

Kompas.com - 15/03/2022, 16:08 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Kepala Bagian Ekspor PT Aman Jaya Bambang Sutejo mengatakan, pangsa pasar cabai jawa ini sangat besar di luar negeri, khusus di Asia Timur dan Timur Tengah.

"Negara peminat cabai jawa ini antara lain China, Arab Saudi, hingga India," kata Bambang.

Bambang mengatakan, permintaan cabai jawa ini sangat banyak mencapai hingga 2 juta kilogram per periode.

"Bahkan kami selaku eksportir sampai kewalahan, permintaan banyak namun barangnya sedikit," kata Bambang.

Di pasar dunia, kata Bambang, cabai jawa ini diminati karena reputasinya sebagai bahan rempah-rempah untuk konsumsi kesehatan.

Namun, untuk bisa diterima oleh pasar luar negeri ini perlu diperhatikan sejumlah persyaratan, mulai dari penanaman hingga pengemasan.

"Misalnya pakai pestisida, ini bisa ditolak karena ekspor ke luar negeri komoditas harus bebas dari campur tangan bahan kimia," kata Bambang.

Kepala Balai Karantina Pertanian Lampung Moh Jumadh menerangkan, ekspor tidak hanya bisa dilakukan oleh eksportir partai besar, tetapi juga langsung dari petani.

"Tidak perlu banyak-banyak, sekilo, dua kilogram, tiga kilogram pun bisa dilakukan sekarang. Sudah mudah, dengan digital marketing yang pangsa pasarnya langsung ke luar negeri," kata Jumadh.

Sebagai keterjaminan ekspor ini diterima oleh masyarakat internasional, Jumadh menambahkan, kualitas harus tersertifikasi.

"Kita sertifikasi kualitas calon ekspor itu, agar tetap terjamin diterima di negara tujuan," kata Jumadh.

Baca juga: Perdagangan Sisik Trenggiling Rp 1,4 Miliar Digagalkan Polda Lampung

Cabai jawa atau cabe jamu adalah salah satu tanaman herbal yang memiliki khasiat untuk kesehatan.

Kandungan senyawa di dalamnya mampu mengatasi gangguan lambung, sakit gigi, batuk, asam urat, darah rendah, serta mampu menghangatkan dan mengurangi rasa sakit pada tubuh.

Adapun senyawa tersebut berupa piperin, asam palmitik, asam tetrahidropiperik, piperidin, minyak atsiri, dan sesamin.

Saat ini cabai jawa asal Provinsi Lampung menjadi salah satu hasil pertanian yang cukup diminati di pasar ekspor.

Dalam program Iqfast (Indonesia Quarantine Full Automation System) Badan Karantina Pertanian (Barantan) di Karantina Pertanian Lampung, tercatat frekuensi ekspor cabe jawa di Provinsi Lampung tahun 2019, 2020, dan 2021 berturut-turut 9, 33, dan 6 kali.

Sedangkan volume ekspornya tahun 2019 sebesar 48,312 ton, tahun 2020 sebesar 459,034 ton, dan tahun 2021 sebesar 50,170 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com