Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesisir Bandar Lampung Tercemar Limbah, Walhi: Limbah Serupa Muncul di 2020 dan 2021

Kompas.com - 09/03/2022, 10:04 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Limbah berwarna hitam yang mencemari Pesisir Bandar Lampung menambah daftar panjang kasus pencemaran yang belum terusut.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung Irfan Tri Musri mengungkapkan, pencemaran lingkungan pantai dan laut di Pantai Panjang Selatan, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung itu adalah kasus kali ketiga yang ditemukan sejak tahun 2020 lalu.

“Pencemaran itu berada di titik koordinat 5°28'50.3"S 105°19'09.8"E, tepatnya di RT 09 Kampung Rawa Laut, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung,” kata Irfan saat dihubungi, Rabu (8/3/2022) malam.

Baca juga: Pantai di Pesisir Bandar Lampung Berwarna Hitam Diduga Tercemar Limbah, Ikan dan Penyu Ditemukan Mati

Walhi juga sudah melakukan monitoring di Pantai Panjang Selatan dan menemukan material diduga limbah oli atau minyak berwarna hitam yang serupa dengan dua kejadian sebelumnya.

“Di lokasi terlihat limbah yang menyerupai oli dan atau minyak menempel di sepanjang garis pantai, berwarna hitam, dan berbau seperti minyak solar,” kata Irfan.

Menurut Irfan, material serupa ditemukan pada tahun 2020 di wilayah pantai Lampung Timur, serta tahun 2021 di lima kabupaten yang berada di Pesisir Teluk Lampung, Teluk Semaka (Tanggamus), dan Pantai Barat Lampung.

“Kejadian serupa telah terjadi 3 kali ini di laut Lampung dalam kurun waktu berturut sejak tahun 2020, 2021, dan saat ini tahun 2022 di Kecamatan Panjang,” kata Irfan.

Kondisi Pantai Panjang Selatan di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung yang diduga tercemar limbah.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Kondisi Pantai Panjang Selatan di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung yang diduga tercemar limbah.

Dengan catatan buruk itu, Walhi sendiri meminta kepada aparat pemerintah dan penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus pencemaran ini.

“Tiga tahun berturut-turut, sampai sekarang belum diketahui sejauh mana kasus-kasus itu diusut,” kata Irfan.

Menurutnya, ini adalah kejadian yang terjadi dengan siklus terulang setiap tahun selama tiga tahun ini, sehingga pemerintah harus tegas dan harus berpihak kepada masyarakat dan lingkungan hidup.

Terkait dugaan pencemaran wilayah perairan ini, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Murni Rizal mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil monitoring.

"Kita masih tunggu hasil monitoring dari lokasi. Nanti kita akan teliti dahulu," kata Rizal singkat.

Baca juga: Warga Pisangan Jaya Tangerang Mengeluhkan Bau Limbah Oli

Diberitakan sebelumnya, material berwarna hitam diduga limbah mencemari pantai di pesisir Bandar Lampung, sejak Minggu (4/3/2022).

Sejumlah nelayan menemukan ikan dan penyu mati di tepi pantai.

Pencemaran diduga limbah ini terjadi di pesisir Pantai Panjang, Kecamatan Bandar Lampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com