BORONG, KOMPAS.com- Sabina Indus (38), menghabiskan hari-harinya dalam kondisi sakit di sebuah rumah sederhana di Kampung Pingga, Desa Compang Kantar, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selama bertahun-tahun, penglihatan Sebina Indus terganggu.
"Saya punya kepala sakit terus, mata rabun," ungkap Sebina Indus, Selasa (8/3/2022).
Baca juga: Seorang Pria di Manggarai Timur Diduga Aniaya Ibu Kandungnya
Tubuh wanita tersebut tampak kurus. Wajahnya juga pucat lantaran sakit.
"Setiap hari, saya hanya berbaring di sini," tambahnya sembari menunjukkan kamar berukuran sekitar 2x2,5 meter yang kondisinya berantakan.
Kedua orang tua Sebina Indus sudah meninggal dunia belasan tahun lalu. Ia tinggal bersama adik perempuannya di rumah itu.
Bernadus Jemalus (54), saudara sepupu Sebina mengatakan hampir setiap malam Sebina menangis.
"Kami juga tidak tahu mengapa dia menangis. Kadang-kadang dia juga takut dengan kami. Kalau lihat kami, dia sembunyi," cerita Jemalus yang rumahnya bersebelahan dengan rumah Sebina.
Jemalus mengatakan, Sebina sudah mendapat pelayanan kesehatan.
Namun, lantaran sakit yang dideritanya, perawat menganjurkan untuk memeriksakan di rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap.
"Kami memang punya niat mau membawa dia ke rumah sakit, tetapi kondisi ekonomi kami juga pas-pasan. Apalagi saudari ini tidak punya KTP dan BPJS," tambahnya.
Baca juga: Sempat Nol Kasus, Muncul Klaster Covid-19 di Manggarai Timur, 7 Orang Positif Corona