Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Asal-usul Blora, Kabupaten di Jateng Berjuluk "Kota Sate", "Kota Kayu Jati", hingga "Kota Minyak"

Kompas.com - 06/03/2022, 11:55 WIB
William Ciputra

Editor

KOMPAS.com - Blora merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah.

Kabupaten Blora ini menjadi wilayah paling timur di Jawa Tengah sekaligus berbatasan langsung dengan Jawa Timur.

Luas wilayah Blora mencapai 1.820,59 kilometer persegi dan dihuni oleh 884.333 jiwa berdasarkan data 2020.

Blora termasuk kabupaten yang memiliki sejarah panjang, mulai dari Kerajaan Demak hingga saat ini.

Hari Jadi Kabupaten Blora ditetapkan pada 11 Desember 1749.

Asal-usul Nama Blora

Secara etimologi, Blora berasal dari dua kata yaitu Wai dan Lorah.

Wai berarti air, sedangkan Lorah memiliki arti jurang atau tanah rendah.

Namun dalam perkembangannya, masyarakat Jawa seringkali mengubah pengucapan W menjadi B.

Hal itu membuat nama Wailorah berubah menjadi Bailorah, yang kemudian menjadi Blora hingga saat ini.

Artinya, kata Blora berarti tanah rendah berair atau berlumpur.

Arti Blora sebagai lumpur ini juga sesuai dengan cerita rakyat yang menyebutkan Blora berasal dari kata Belor yang artinya lumpur.

Sejarah Kabupaten Blora

Dalam sejarahnya, eksistensi Blora sudah ada sejak masa Kerajaan Demak.

Pada saat itu, Blora masuk dalam wilayah Kadipaten Jipang yang dipimpin oleh Arya Penangsang.

Wilayah Kadipaten Jipang ini meliputi Pati, Lasem, Blora, dan Jipang sendiri.

Kemudian, Blora menjadi wilayah Kerajaan Pajang seiring dengan perpindahan pusat pemerintahan Demak ke Pajang oleh Sultan Hadiwijaya.

Sedangkan pada masa Mataram Islam, wilayah Blora termasuk dalam daerah Bang Wetan.

Kerajinan Akar Jati khas Blora, Jawa Tengah.Dok. Pemkab Blora Kerajinan Akar Jati khas Blora, Jawa Tengah.
Pada masa pemerintahan Pakubuwana I, Blora diserahkan kepada puteranya bernama Pangeran Blitar.

Pangeran Blitar yang kemudian diberi gelar Adipati itu mengelola Blora dengan luas 3.000 karya atau 3.000 hektare.

Sedangkan bentuk Blora seperti saat ini dimulai pada tahun 1749, atau saat pemberontakan Pangeran Mangkubumi terhadap Mataram Islam.

Mangkubumi mengklaim tahta pada tanggal 11 Desember 1749 dengan kekuasaan meliputi Sukawati, Grobogan, Demak, Blora dan Yogyakarta.

Setelah itu, Mangkubumi juga mengangkat penguasa-penguasa untuk wilayah-wilayah tersebut.

Blora saat itu diserahkan kepada Tumenggung Wilatikta dan tercatat sebagai Bupati Blora pertama.

Pemberontakan Mangkubumi ini berakhir dengan Perjanjian Giyanti yang memecah Mataram Islam menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Dalam perjanjian itu, wilayah Blora masuk dalam kekuasaan Kasunanan Surakarta.

Potensi Kabupaten Blora

Kabupaten Blora memiliki beberapa julukan, seperti Kota Sate, Kota Barongan, Kota Sampin, hingga Kota Kayu Jati.

Julukan Kabupaten Blora Kota Sate karena wilayah ini memiliki olahan sate dengan bumbu khas Blora.

Selain bumbunya yang khas, Sate Blora juga disajikan dengan cara yang berbeda dari sate lain.

Sate Blora disajikan dengan nasi yang diberi kuah por berwarna kuning dengn ditaburi bawang goreng.

Selain itu, nasi kuah opor ini diletakkan di pincuk atau wadah dari daun jati yang khas.

Keunikan Sate Blora juga bisa ditemukan saat makan di tempat atau di warung satenya.

Pengunjung tidak harus beli secara kelipatan, namun bisa beli secara eceran.

Sehingga, pengunjung yang makan Sate Blora di tempat diimbau untuk tidak membuang tusuknya karena akan menjadi bukti berapa sate yang dimakan.

Pengapalan ke-700 minyak mentah di Blok Cepu Dok. Pertamina Pengapalan ke-700 minyak mentah di Blok Cepu
Selain Kota Sate, Blora juga dikenal sebagai daerah penghasil kayu jati sehigga dijuluki Kota Kayu Jati.

Hampir separuh wilayah Kabupaten Blora merupakan hutan jati.

Kondisi itu membuat Blora menjadi penghasil kerajinan yang berasal dari kayu maupun akar jati.

Akar jati ini dimanfaatkan oleh perajin lokal menjadi berbagai kerajinan bernilai seni tinggi yang khas.

Salah satu sentra kerajinan akar jati ada di Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Blora.

Rata-rata produksi setiap perajin di sentra tersebut mencapai 80 produk setiap bulannya.

Wilayah Kabupaten Blora juga diduga menjadi lingkungan purba dengan adanya benda-benda purbakala yang ditemukan.

Salah satu lingkungan purba di Blora ada di Desa Kapuan dan sekitarnya yang ada di Kecamatan Cepu.

Benda-benda yang ditemukan berupa fosil seperti paus purba dan banteng purba.

Wilayah di Kabupaten Blora juga dikenal sebagai kota minyak di Indonesia, tepatnya di Cepu.

Cepu merupakan sebuah kecamatan di Blora yang sejak masa Belanda sudah dikenal memiliki cadangan minyak bumi yang besar.

Pada masa kolonial Belanda dulu, Cepu merupakan kota penting karena kandungan minyak dan juga ribuan hektar hutan jati yang dimilikinya.

Wilayah ini sekarang dikenal dengan nama Blok Cepu, yaitu kontrak minyak dan gas bumi.

Blok Cepu mencakup Kabupaten Blora di Jawa Tengah dan Kabupaten Bojonegoro serta Tuban di Jawa Timur.

Ladang minyak Cepu saat ini juga difungsikan sebagai wahana pendidikan bidang perminyakan yaitu Akademi Migas di Cepu.

Sumber:
Kompas.com
Blorakab.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com