Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono menegaskan, tidak ada pelayanan tiket masuk di lokasi museum, melainkan harus melalui aplikasi Lunpia.
"Tiket yang sudah dipesan melalui aplikasi Lunpia kemudian akan memperoleh barcode yang akan discan di titik kumpul yang rencananya berada di Oudetrap Kota Lama. Nantinya tiket fisik yang telah di scan barcodenya, akan digunakan untuk masuk ke dalam Museum," terang Sapto.
Maka dari itu, pengunjung yang belum memesan tiket melalui aplikasi Lunpia tidak bisa langsung masuk ke Museum.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk pembatasan kegiatan dalam masa pandemi Covid-19 sehingga kasus di Kota Semarang pun tidak semakin meningkat dan laju perekonomian tetap berjalan.
Baca juga: BPJS Kesehatan Sudah Jadi Syarat Pembelian Tanah di Kota Semarang
Sebagai informasi, Museum Kota Lama mengenalkan sejarah Kota Semarang mulai dari tahun 1547 sejak Kota Semarang didirikan.
Kemudian ada visualisasi trem tempo dulu di Kota Semarang dan stasiun bawah tanah zaman dulu yang terpendam.
Dengan teknologi immersive, museum yang terletak di bekas air mancur Bubakan ini menampilkan teknologi yang membawa pengunjung seolah masuk ke dalam dunia simulasi antara dunia nyata dengan digital.
Dalam museum pengunjung bisa menaiki loko atau trem yang seakan-akan berjalan-jalan menikmati suasana masa lampau.
Nantinya pengunjung akan langsung didampingi tour guide yang akan menjelaskan tentang apa saja yang ada di dalam museum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.