Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Gempa Pasaman Sumbar: Saya Pulang ke Rumah, Istri Sudah Berlumuran Darah dan Anak-anak Menangis

Kompas.com - 01/03/2022, 06:21 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PASAMAN, KOMPAS.com - Rasa trauma belum hilang dari benak Aprizal (46), pascagempa bumi yang merobohkan rumahnya di kampung Slemen, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Bagaimana tidak, seluruh bangunan rumahnya roboh hingga rata dengan tanah. Tak satupun harta benda di dalam rumah yang bisa diselamatkan.

Saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (28/2/2022) malam, raut wajah Aprizal tampak begitu sedih.

"Hancur semua rumah saya," ucap Aprizal sambil menatap rumahnya yang hancur.

Baca juga: Cerita Warga Mengerikannya Saat Gempa Guncang Pasaman, Histeris Saksikan Rumah Roboh hingga Merasa Seperti Kiamat

Aprizal pulang ke rumah untuk mandi. Sementara istri dan empat orang anaknya berada di tenda pengungsian yang berjarak sekitar seratus meter dari rumahnya.

Di tenda darurat terbuat dari terpal plastik itu, ia mengungsi bersama saudaranya yang lain.

"Kami sengaja berkumpul sama-sama di tenda itu biar tak stres. Kalau ramai kan masih bisa cerita dan tertawa. Tapi kalau sendiri, saya berpikir terus bagaimana caranya lagi membangun rumah ini," ujar Aprizal.

Aprizal menceritakan, Jumat (25/2/2022) pagi sekitar pukul 7.00 WIB, ia sudah pergi bekerja ke kebun jagung miliknya.

Di rumah hanya ada istrinya Sarinah (39), dan dua orang anaknya. Satu anaknya yang duduk di bangku sekolah SMP sudah berangkat sekolah, sedangkan satu lagi tidur di rumah temannya.

Lalu, sekitar pukul 8.30 WIB, gempa bumi datang mengguncang. Aprizal masih tetap di kebun, karena gempa sudah berhenti.

Namun sekitar empat menit kemudian, gempa susulan kembali mengguncang kampung halamannya. Guncangan gempa kedua ini lebih kuat dibanding yang pertama.

"Saya merasakan bumi berguncang sangat kuat. Setelah gempa berhenti, saya langsung pulang," ujar Aprizal.

Setibanya di depan rumah, sebut dia, istrinya ditemukan sudah berlumuran darah. Sedangkan dua anaknya menangis histeris di bawah pohon jambu madu yang ada di depan rumahnya.

Aprizal mengaku badannya lemas melihat istrinya. Darah terus mengalir dari kepala sang istri.

"Waktu gempa itu istri saya di dalam rumah. Anak saya yang dua orang mandi di belakang rumah. Jadi, istri saya ini ditimpa bangunan yang roboh mengenai kepalanya. Istri saya ini rupanya juga sempat terjebak di dalam rumah karena terhimpit dinding yang roboh, kemudian dibantu warga mengeluarkannya," sebut Aprizal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

Regional
Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Regional
Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Regional
Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com