Doni mengatakan, kendala yang dihadapi petugas di lapangan saat ini adalah jaringan internet putus, sehingga susah berkomunikasi. Kemudian, listrik juga padam.
Tim Brimob Polda Sumbar diterjunkan sebanyak 108 personel untuk di Kabupaten Pasaman. Petugas mendirikan dua posko.
"Posko kami terbagi dua, yaitu di Siparayo ada 56 personel, dan di SDN 20 Nagari Malampah Utara ada 52 personel. Kalau di Pasaman Barat juga ada tim kita. Total personel yang dikerahkan 236 orang," sebut Doni.
Doni mengimbau, untuk saat ini warga tidak kembali dulu ke rumahnya, karena masih ada gempa susulan yang dirasakan, sehingga dikhawatirkan rumah roboh.
"Warga kita minta tidak ke rumah dulu. Karena tadi masih ada kita rasakan gempa susulan. Warga bisa mendirikan tenda darurat dulu di depan rumah atau mengungsi ke tenda yang sudah kita dirikan," pungkas Doni.
Gempa bumi membuat banyak warga kehilangan tempat tinggal. Pasalnya, sebagian besar rumah warga rusak parah.
Seperti yang dialami oleh warga bernama Sirun. Rumahnya sudah roboh hingga rata dengan tanah.
"Rumah kami habis semua. Tak ada lagi tempat tinggal. Sekarang saya mengungsi sama istri, anak dan cucu," kata Sirun saat ditemui Kompas.com di tenda pengungsian di Nagari Maringgiang, Kecamatan Tigo Nagari, Sabtu.
Baca juga: UPDATE Gempa Pasaman Barat, Korban Meninggal Jadi 10 Orang
Warga lainnya, Iwan juga merasakan nasib yang sama.
Kondisi rumahnya rusak berat hingga tak bisa ditempati.
"Rumah saya rusak berat. Sekarang saya sama keluarga mengungsi," kata Iwan.
Iwan mengaku masih takut terjadi gempa susulan. Sehingga, pada malam harinya tak bisa tidur nyenyak.
"Tak bisa tidur nyeyak karena takut datang gempa lagi. Tadi malam beberapa kali gempa susulan, tapi tak separah paginya," sebut Iwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.