Saat, para bidadari akan kembali ke khayangan. Salah seorang bidadari kehilangan selendang.
Tanpa selendang tersebut, bidadari itu tidak dapat kembali ke khayangan.
Akhirnya, keenam bidadari meninggalkan bidadari yang kehilangan selendang seorang diri.
Lalu, Jaka Tarub mendekati bidadari yang tertinggal yang bernama Nawang Wulan.
Jaka Tarub mengajaknya ke rumah.
Akhirnya, keduanya menikah dan memiliki anak yang bernama Nawangsih.
Bertahun-tahun berumah tangga, Jaka Tarub keheranan karena tempat menyimpan beras selalu penuh.
Saat bertanya kepada istrinya, Nawang Wulan hanya tersenyum.
Suatu hari saat akan pergi ke sungai, Nawang Wulan berpesan pada suaminya agar tidak membuka penanak nasi saat beras di masak.
Baca juga: NAIF Selipkan Kisah Jaka Tarub dalam 7 Bidadari
Akan tetapi, Jaka Tarub penasaran. Ia membuka penanak nasi yang isinya hanya sebutir beras.
Saat kembali, nasi yang di masak masih berwujud sebutir beras.
Jaka Tarub mengakui kalau ia membuka penanak nasi.
Sejak saat itu, sebutir beras tidak dapat berubah menjadi nasi untuk satu keluarga. Kekuatan, Nawang Wulan sebagai bidadari telah hilang.
Nawang Wulan harus memasak nasi sesuai takaran pada umumnya.
Lama-kelamaan, beras yang tersimpan habis.
Di saat bersamaan, Nawang Wulan menemukan selendang yang selama ini dicarinya. Ternyata, selendang tersebut tersimpan di dasar tempat beras.
Baca juga: Legenda Putri Runduk dari Sibolga, Gambaran Kegigihan Perempuan
Nawang Wulan berpamitan kepada suaminya untuk kembali ke khayangan. Saat berpamitan, Jaka Tarup meminta istrinya untuk selalu menengoknya dan anak semata wayang mereka, Nawangsih.
Pesan moral dalam cerita Jaka Tarub adalah dalam memulai suatu hubungan diperlukan kejujuran. (Editor: Wahyu Adityo Prodjo)
Sumber: jateng.tribunnews.com dan kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.