Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Indang Asal Sumbar: Sejarah, Gerakan, dan Makna Filosofinya

Kompas.com - 24/02/2022, 19:16 WIB
William Ciputra

Editor

KOMPAS.com - Tari Indang merupakan tarian tradisional khas Provinsi Sumatera Barat.

Tari Indang berasal dari daerah Pariaman dan memiliki nama lain Tari Dindin Badindin, yang sangat populer di Pariaman.

Selain sebagai hiburan dan kesenian, Tari Indang ini juga menjadi menjadi bukti adanya akulturasi budaya lokal dengan Islam di masa lalu.

Baca juga: Tari Sekapur Sirih Berasal dari Jambi: Sejarah, Makna, dan Ragam Gerakan

Sejarah Tari Indang

Tari Indang merupakan kesenian tradisional yang bernuansa Islami yang masih terus dilestarikan masyarakat Pariaman.

Pada masa lalu, Tari Indang ini berfungi sebagai media komunikasi dalam menyampaikan ajaran Islam dari pendakwah kepada masyatakat luas.

Namun dalam perkembangannya, Tari Indang ini menjadi hiburan pada sejumlah acara seperti pernikahan, penyambutan tamu, perpisahan, dan sebagainya.

Tari Indang diperkirakan sudah diperkenalkan kepada masyarakat di Pariaman ada abad ke-14.

Masa itu merupakan masa-masa awal penyebaran ajaran Islam di wilayah Sumatera Barat.

Dalam sejumlah catatan disebutkan bahwa Tari Indang diciptakan oleh Syekh Burhanudin, yaitu seorang pendakwah Islam di Tanah Minang.

Baca juga: Tari Serimpi: Asal Daerah, Gerakan, Jenis, dan Pola Lantai

Gerakan Tari Indang

Tari Indang memiliki ciri khas gerakan yang tegas serta diiringi oleh tuturan lisan yang akan mengingatkan penonton pada Tari Saman dari Aceh.

Umumnya Tari Indang dibawakan oleh 14 orang, yang terdiri dari 13 penari dan satu orang yang akan menjadi penutur lisan berupa zikir.

Namun demikian tidak ada aturan baku terkait jumlah penari indang, yang penting berjumlah ganjil antara 7, 9, atau 13.

Dibanding Tari Saman, gerakan Tari Indang tampak lebih dinamis meski tetap terkesan tegas.

Gerakan tarian berdurasi 30 menit ini dimulai dengan masuknya dua kelompok penari dari kanan dan kiri.

Tari Indang. Grid.ID/Youtube Paramita Dny Tari Indang.
Mereka akan berbanjar, lalu melakukan gerakan transisi untuk duduk bersila.

Setelah itu, penari akan melakukan gerakan penghormatan kepada penonton dengan menyatukan kedua telapak tangan di depan dada.

Adapun gerakan inti Tari Indang merupakan gabungan dari variasi gerakan kepala, tangan, dan badan, yang dilakukan secara dinamis sambil menabuh rebana.

Sama seperti Tari Saman, saat gerakan inti ini penari Indang juga akan meliukkan badan ke depan dan belakang, secara bergantian.

Baca juga: Tari Topeng Kemindu, Tarian Tradisional Khas Kutai Kartanegara

Filosofi Tari Indang

Tari Indang akan ditampilkan oleh penari dengan mengenakan pakaian adat Minang atau pakaian ada Melayu.

Busana Tari Indang umumnya terdiri dari hiasan kepala, baju dan celana yang longgar, serta dibalut dengan sarung khas Minang.

Prosesi tari akan diiringi oleh suara Gendang Rapa’i atau rebana indang yang berfungsi mengatur tempo.

Selain itu, Tari Indang ini juga diiringi lagu khas Minang berjudul Dindin Badindin, sehingga disebut dengan Tari Dindin Badindin.

Pertunjukan Tari Indang sangat erat kaitannya dengan ajaran Islam dan budaya Minang.

Hal itu dapat dilihat dari pementasan tarian ini yang juga disertai dengan selawat Nabi, syair-syair Islami, atau bahkan zikir.

Adapun tujuan Tari indang sendiri adalah untuk mengembangkan ajaran Islam, bukan semata untuk hiburan saja.

Sumber:
Kompas.com
Tribunnewswiki.com
Neliti.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com